PPDB, Disdikpora Klungkung Perketat Jalur Zonasi, Masuk SD Dilarang Tes!

kadisdik drs ketut sujana 222222
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Klungkung, Drs Ketut Sujana. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) segera dibuka pada bulan Juni 2024. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Klungkung menegaskan akan memperketat jalur zonasi pada tahun ajaran baru 2024-2025.

Langkah ini diambil untuk mencegah manipulasi data dari orang tua yang ingin menyekolahkan anak mereka di luar zonasi yang ditentukan.

Hal tersebut ditegaskan Kadisdikpora Klungkung, I Ketut Sujana, bahwa proses PPDB tahun ini tidak banyak berbeda dari tahun sebelumnya. Dimana penerimaan siswa di tingkat SMP akan dilakukan melalui empat jalur, zonasi, kurang mampu, perpindahan tugas orang tua, dan prestasi. Jalur zonasi tetap mendapatkan porsi terbesar, sementara jalur kurang mampu dijatah 10 persen, perpindahan tugas orang tua 10 persen, dan jalur prestasi 5 persen.

Jalur zonasi dirancang untuk memastikan siswa mendapatkan sekolah terdekat dari tempat tinggal mereka. Untuk mencegah manipulasi, persyaratan administrasi diperketat, salah satunya adalah alamat di kartu keluarga (KK) yang harus sesuai dan telah dibuat minimal satu tahun sebelumnya.

“Sudah ada Perbup, tidak ada lagi tinggal sementara. Harus KK dihitung setahun sebelumnya. Sesuai dengan jumlah bulannya tidak hanya beda tahun,” tegasnya.

Untuk tingkat SD, PPDB tetap menggunakan jalur zonasi tanpa jalur prestasi, mengingat prestasi di tingkat TK tidak diwajibkan. Selain itu, Disdikpora melarang sekolah dasar mengadakan tes baca, tulis, dan hitung (calistung) bagi calon siswa. Kebijakan ini juga berlaku untuk tingkat taman kanak-kanak (TK).

“Tidak boleh calistung. Tidak boleh ada tes-tesan. Anak-anak harus senang bahagia mengikuti Kurikulum Merdeka, jadi anak didik bisa menikmati sekolah bahagia. Jangan sampai ada tekanan. Apalagi tes itu susah,” imbuhnya.

Dirinya berharap, semua anak usia sekolah di Klungkung bisa mendaftar dan diterima di sekolah. Sujana menekankan pentingnya kemudahan akses sekolah, terutama di daerah seperti Nusa Penida, di mana jarak antara rumah dan sekolah bisa mencapai tujuh kilometer. “Sudah sangat bersyukur anak-anak mau mendaftar dan bersekolah. Itu yang menjadi prioritas kami,” pungkasnya. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.