Kanal IPA Blusung Beroperasi, Jaga Kontinuitas Pasokan Air Minum ke Pelanggan Kota Denpasar

2022 06 15 09 16 21 801
2022 06 15 09 16 21 801

Direktur Utama Perumda Tirta Swakadarma Kota Denpasar, IB Gede Arsana didampingi Direktur Teknik, I Putu Yasa. 

 

Bacaan Lainnya

DENPASAR | patrolipost.com – Upaya menjaga kontinuitas pasokan air ke pelanggan terus dilakukan Perumda Tirta Swakadarma Kota Denpasar. Hal ini ditandai dengan mulai beroperasinya kanal Instalasi Pengolahan Air (IPA) Blusung, Denpasar (14/6/2022).

Direktur Utama Perumda Tirta Swakadarma Kota Denpasar, IB Gede Arsana didampingi Direktur Teknik, I Putu Yasa dan Direktur Umum Ni Luh Sri Utami, menyampaikan, keberadaan kanal ini diharapkan bisa menjadi solusi atas persoalan terhambatnya distribusi air ke pelanggan tatkala musim hujan tiba.

“Kita harapkan dengan terbangunnya instalasi kanal ini , kuntinuitas distribusi ke pelanggan yang jumlahnya sekitar 89 ribu terjaga,” tandasnya.

Dirut Arsana menyampaikan, pengerjaan kanal ini menggunakan dana PDAM senilai Rp 7,2 miliar, dan pengerjaan proyek selama 5 bulan. Lantas ditambahkan, gagasan dibangunnya instalasi kanal blusung tak lain dari persoalan yang kerap dihadapi PDAM Kota Denpasar selama bertahun-tahun ketika musim hujan tiba, kandungan air bercampur lumpur dan pasir volumenya lebih dari biasanya mengakibatkan terhambatnya produksi dan distribusi.

“Dengan adanya kolam penampungan ini maka air yang bercampur lumpur itu akan kita pisahkan melalui pengendapan di kolam yang ada, jadi produksi tak perlu dihentikan,” sebutnya.

Tiga hal yang menjadi konsen dibangunnya kolam penampungan air ini yakni, debit air bertambah, kontinuitas dan pasokan air ke pelanggan lancar.

“Inilah yang kita harapkan ke depannya, tapi nanti kita akan lihat ketika musim hujan tiba,” ujarnya.

Dirut Arsana juga mengungkapkan, selain lumpur yang dibawa air baku, pasir juga termasuk di dalamnya. Ini juga jadi tantangan pihaknya ke depan, mau dibawa kemana pasir ini nantinya.

“Kita masih mengkaji pasir yang dibawa air baku bersama lumpur. Mudah-mudahan segera akan ada solusi,” ungkapnya.

Dari sisi lain, Dirut Arsana mengharapkan dengan dibangunnya bak penampungan air (reservoar) di beberapa titik kota Denpasar, akan ada pemerataan distribusi. Ia berasumsi, keberadaan reservoar ketika malam hari air tidak terpakai, pompa distribusi tertekan pengisiannya, namun dengan adanya resevoar, distribusi bisa dibawa ke reservoar.

“Adanya reservoar akan menghindarkan kehilangan air, karena air yang tidak terpakai langsung ditampung,” katanya, seraya mengatakan saat ini di Kota Denpasar telah ada 6 reservoar.

“Efektifnya kita miliki sepuluh sampai lima belas reservoar, untuk di Kota Denpasar, dan inipun tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan,” pungkasnya. (wie)

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.