Harga Pakan Melambung, Petani Ikan di Danau Batur Menjerit

keramba
Budidaya ikan keramba di Danau Batur. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Para petani ikan di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali mengeluh dengan naiknya harga pakan. Di tengah naiknya harga pakan tidak dibarengi dengan naiknya harga ikan jenis nila.

Salah seorang petani ikan di kawasan Danau Batur, Ketut Jembawa mengatakan, problematik yang dihadapi petani ikan yakni selain semburan belerang kini dihadapkan dengan naiknya harga pakan. Naiknya harga pakan terjadi sejak akhir tahun kemarin.

Bacaan Lainnya

”Kenaikan harga pakan secara bertahap dari sebelumnya Rp 405 ribu dan kini harga dikisaran  Rp 525 ribu per sak,” ujarnya, Rabu (8/3/2023).

Sebut Ketut Jembawa di balik naiknya harga pakan justru harga ikan tetap stagnan yakni di tingkat pengecer Rp 22 ribu-25 ribu per kilogram. ”Biasanya hasil panen langsung diambil oleh para saudagar,” jelasnya.

Pria yang juga tokoh masyarakat Kedisan ini mengaku memelihara ikan sebanyak 20 lubang dimana setiap lubangnya berisikan 2.000 ekor. Untuk 1 sak pakan dengan berat 50 Kg habis dalam waktu 4 hari untuk kebutuhan pakan 10 lubang.  Sementara dalam proses pemeliharaan dari bibit hingga bisa dipanen butuh waktu  7 bulan.

“Masa pemeliharaan tergantung bibit jika bibit yang ditebar bagus, kurun waktu 7 bulan sudah bisa dipanen. Begitu juga sebaliknya jika mutu bibit kurang bagus proses pemeliharaan bisa lebih dari 7 bulan,” kata pria yang sudah menggeluti usaha budidaya ikan sejak belasan tahun.

Naiknya harga pakan, kata Ketut Jembawa, kini peternak ikan hanya bisa bertahan karena hasil panen hanya bisa untuk menutup biaya produksi saja.

“Hidup segan mati tak mau, itu yang tepat dialamatkan bagi petani ikan di Danau Batur saat ini,” ujar Ketut Jembawa. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.