Hadiri Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit, Sekda Bali Harap Pemanfaatan Teknologi Dukung Pariwisata

sekda dewa indra
Sekretaris Daerah Bali Dewa Made Indra saat menghadiri pembukaan Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit & Digital Brand Award 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua. (ist).

NUSA DUA | patrolipost.com – Meluasnya penggunaan teknologi pada banyak aspek di berbagai negara membuat hidup lebih mudah dan mendorong banyak inovasi. Akan tetapi, pesatnya perkembangan teknologi harus dimanfaatkan dengan bijak dan tetap berpihak pada konsep keberlanjutan, khususnya dalam pengembangan sektor pariwisata.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Bali Dewa Made Indra saat menghadiri pembukaan Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit & Digital Brand Award 2024 di Pecatu Hall Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Kamis (11/1/2023).

Bacaan Lainnya

Pertemuan pemangku kepariwisataan Asia Pasifik itu mengangkat tiga isu besar yakni, teknologi bidang pariwisata, investasi pariwisata dan pariwisata berkelanjutan.

“Pesatnya perkembangan industri pariwisata yang ditandai dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara menjadi tantangan tersendiri bagi Bali dalam upaya melindungi budaya dan melestarikan lingkungan,” jelas Dewa Indra.

Tri Hita Karana menurutnya, merupakan kearifan lokal yang masih dipegang teguh masyarakat Bali. Hal itu sangat membantu dalam melindungi kelestarian budaya dan lingkungan.

Tiga unsur dalam Tri Hita Karana adalah, hubungan antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), hubungan manusia dengan manusia (Pawongan), dan hubungan manusia dengan lingkungan (Palemahan).

“Itu filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Bali. Itu sebabnya, siapa pun yang ke Bali akan merasakan getaran menenangkan dan membahagiakan,” kata Dewa Indra.

Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit & Digital Brand Award 2024 dibuka oleh Menparekraf Sandiaga Uno. Forum itu merupakan kegiatan perdana yang terselenggara atas kerjasama Kemenparekraf RI dengan Enhaiier Corporation.

“Kemenparekraf RI telah meluncurkan banyak program inisiatif seperti pedoman pengelolaan sampah plastik di objek wisata bahari, pemberian sertifikat bagi destinasi wisata dan desa wisata,” kata Sandiaga.

Sementara, President Director Enhaiier Corporation Irmansjah Madewa mengatakan, teknologi dan investasi harus mampu bersinergi dengan alam. Sebab, kelestarian alam jadi aset terpenting dalam sektor pariwisata.

“Event dua hari ini diisi dengan beberapa kegiatan seperti open booth, table top, live streaming, flash sale, tourism product, makan malam dan malam penganugerahan penghargaan.

Peserta yang hadir meliputi, CEO, General Manager bidang pariwisata dan perhotelan, komunitas intelektual, akademisi bidang pariwisata dan perhotelan di Indonesia serta pejabat yang mewakili berbagai kepentingan di sektor pariwisata dan perhotelan. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.