Gus Adhi: Penerapan PSBB atau Sipeng Hadapi Covid-19 Hanya Akan Merugikan Bali, Kata Kuncinya Jangan “Bengkung”

Anggota Komisi IV DPR RI asal Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra yang akrab disapa Gung Gus Adhi saat menyerahkan bantuan masker kepada masyarakat. (ist)

 

Bacaan Lainnya

DENPASAR | patrolipost.com – Masih ada upaya lain yang bisa ditempuh untuk memutus mata rantai penyeberangan virus di Pulau Dewata. Jangan sampai terjadi Pembatasan Sosial Besar-besaran (PSBB) dan Sipeng PSBB ala Bali. Ini akan lebih fatal. Kalaupun harus ada, itu adalah pilihan paling terakhir, begitu diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI asal Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra, politisi yang akrab disapa Gus Adhi ini saat ditemui di kediamannya di Jero Amatra Kerobokan, Badung, Senin (20/4/2020).

Menurut Gus Adhi, Bali jangan sampai menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar) atau Sipeng dalam menghadapi pandemi virus Corona atau Covid-19. Ditegaskan, kalau terjadi PSBB atau Sipeng, dipastikan citra Bali sebagai destinasi pariwisata internasional juga akan tercoreng. Menurutnya Bali adalah daerah pariwisata dan kalau kasus Corona ini bisa ditekan dan kesehatan masyarakat bisa dijaga dengan baik maka terbuktilah pemberitaan media asing bahwa “Bali sakti dan kebal” menghadapi Corona.

“Hal ini akan mengangkat citra orang Bali yang terbukti taat jalankan filosofi kehidupan Tri Hita Karana. Dimana Tri Hita Karana akan jadi pondasi kuat jaga Bali dan bisa jadi filosofi dunia. Jalankan Tri Hita Karana dengan baik maka bencana bisa dihindarkan,” ujar politisi Golkar ini.

Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan ini menambahkan bahwa Bali punya modal kearifan lokal yang kuat untuk menghadapi pandemi Covid-19 yakni berupa banjar, desa adat, dan subak dalam konteks pertanian.

Belum lagi ditambah spirit menyama braya (persaudaraan dalam perbedaan), segilik seluluk selunglung sebayantaka, paras paros sarpanaya (berat sama dipikul, dan ringan sama dijinjing serta dilakukan tanpa pamrih) dan “vasudeva kutumbhakam” (kita semua satu keluarga).

“Spirit kearifan lokal itu harus dijalankan betul. Jadi jangan bicara Sipeng dulu. Jangan sampai sipeng dan PSBB berlaku di Bali,” ujar Gus Adhi yang merupakan Anggota DPR RI dua periode ini (2014-2019 dan 2019-2024) ini.

Ia pun menekankan salah satu kunci utama memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 ini adalah dengan taat dan disiplin mengikuti serta menjalankan semua anjuran dan himbauan pemerintah.

Mulai dari melakukan physical distancing atau jaga jarak, hindari kerumunan, tidak keluar rumah jika tidak mendesak, bekerja, belajar dan beribadah dari rumah.

Lalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Taat menggunakan masker ketika keluar rumah, saat kembali ke rumah jangan lupa cuci tangan, mandi, dan ganti pakaian.

“Mari kita menaati aturan pemerintah. Kuncinya jangan bengkung. Kalau bengkung masyarakat bahaya. Kalau tidak bengkung maka PSBB tidak perlu dilakukan,” kata Gus Adhi, sembari menambahkan, tapi kalau masyarakat bengkung baru berlakukan sipeng dan PSBB. Tapi pemerintah harus jamin penuh kebutuhan dasar masyarakat seperti sembako.

“Pertanyaannya apakah pemerintah siap akan hal ini. Artinya siap secara logiatik ?” tutup Gus Adhi . (473)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.