Gubernur Koster : MoU Perusda Bali dengan PLNGG Penguatan Pemanfaatan Energi Bersih

Gubernur Bali Wayan Koster menyaksikan penandatanganan MoU Perusda Bali dengan PLNGG secara virtual, Selasa (23/2/2021). (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Gubernur Bali Wayan Koster menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT PLN Gas & Geothermal (PLNGG) dan PT Dewata Energy Bersih (DEB), Selasa, (23/2/2021). MoU bertujuan untuk joint study pengembangan LNG terminal Bali.

Penandatangan nota kesepahaman dilakukan secara virtual oleh Moh Riza Affiandi selaku Direktur Utama PLN GG dan Cokorda Alit Indra Wardhana selaku Direktur PT DEB.

Bacaan Lainnya

Gubernur mengatakan, perjanjian antara Perusda Bali dengan PLNGG itu sebagai tindak lanjut perjanjian kerjasama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dengan PT PLN (Persero).

“Bali tidak memiliki sumber daya alam dan mineral untuk pembangkit listrik, namun keinginan kuat kami sejalan dengan regulasi energi dan kelistrikan nasional, yaitu menjaga alam Bali bersih,” jelas Gubernur secara virtual.

Menjaga alam Bali tetap bersih, menurut Koster, sebagai salah satu alternatif dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor energi. Dalam masa pandemi, beban puncak kelistrikan Bali mengalami penurunan signifikan dari 900 MW menjadi 600 MW. Namun, ketersediaan kelistrikan Bali akan mengalami rebound dalam 1-2 tahun ke depan.

Sehingga kapasitas dan daya mampu kelistrikan Bali harus dipersiapkan dengan baik. Menurut Gubernur, saat ini jadi waktu yang dirasa sangat tepat untuk menyiapkan kelistrikan Bali.

Sementara, Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menyampaikan, mengacu pada visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, pengembangan infrastruktur energi harus ramah lingkungan dan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal.

PLN dalam pelayanan kelistrikan di Bali mengedepankan penggunaan energi bersih. Salah satunya, Pembangkit Listrik berbahan bakar Gas. Zulkifli mengatakan, PLN mengoptimalkan pembangkit listrik eksisting PLTDG Pesanggaran kapasitas 200 MW.

PLN juga akan melakukan relokasi PLTG/GU ke lokasi Pesanggaran dengan kapasitas 300 MW untuk memenuhi kebutuhan beban di Bali.

“Dan penguatan sistem kelistrikan Bali untuk mewujudkan Bali Mandiri Energi Bersih,” kata Zulkifli.

Untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan Bali, PLN juga akan mewujudkan integrasi sistem tenaga listrik Jawa-Bali sebagai sistem interkoneksi kelistrikan terbesar di Indonesia.

Zulkifli mengatakan, pemenuhan bahan bakar pembangkit listrik gas di Pesanggaran akan memanfaatkan gas alam cair. Saat ini, PLN telah memiliki kontrak jangka panjang dengan produsen LNG BP Tangguh.

“Tantangan utama yang dihadapi dalam penyediaan pasokan gas alam adalah masih terbatasnya ketersediaan infrastruktur gas, khususnya terminal LNG dan transportasi LNG,” kata Zulkifli.

Menurutnya, nota kesepahaman studi kelayakan kajian ini menjadi awal rencana kerjasama pengembangan infrastruktur terminal penerima dan regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG) di Provinsi Bali. (pp03)

Pos terkait