Fidelis Pranda Bupati Pertama Manggarai Barat Tutup Usia

Alm Fidelis Pranda saat menggelar open house dengan wartawan di kediamannya pada Februari 2020 lalu.

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Bupati pertama di Kabupaten Manggarai Barat, Drs Wilfridus Fidelis Pranda, tutup usia di Rumah Sakit Kasih Ibu Teuku Umar Denpasar, Selasa (17/3/2020) sore. Almarhum Fidelis Pranda menghembuskan nafas terakhir di usia 71 tahun, meninggalkan seorang istri dan 4 orang anak.

Jenazah alm Fidelis Pranda tiba di Bandar Udara Komodo Rabu (18/3/2020) menggunakan pesawat NamAir. Jenazah almarhum langsung dibawa ke kargo Bandara Komodo untuk diserahkan ke pihak keluarga. Isak tangis keluarga dan kerabat mewarnai proses penyerahan jenazah ini.

Sebelum dibawa ke rumah duka, jenazah sempat diarak mengelilingi Kota Labuan Bajo meliputi daerah Puncak Waringin, Kampung Ujung, Pasar Baru, Kampung Wae Mata, Serenaru, Lancang, Wae Bo, Wae Kesambi dan akhirnya tiba di rumah duka, di Kompleks Perumahan Golo Koe Labuan Bajo.

Di rumah duka, jenazah almarhum sudah ditunggu oleh ratusan keluarga dan kerabat. Isak tangis kembali mengiringi proses penerimaan jenazah di rumah duka.

Sementara itu, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula yang sempat ditemui oleh media ini di menyampaikan bela sungkawa serta rasa kekecewaannya atas kepergian almarhum. Menurut Dula, almarhum bukan hanya sebagai Bupati Pertama, tetapi yang lebih penting adalah, almarhum merupakan sosok dibalik terjadinya pemekaran Kabupaten Manggarai Barat dari Kabupaten Manggarai pada tahun 2003. Pembangunan yang terjadi di Kabupaten Manggarai, termasuk di Labuan Bajo pada khususnya juga merupakan andil dari almarhum.

“Ya kita sangat kehilanggan Bapak Fidelis Pranda. Beliau ini boleh dipandang sebagai pahlawan pembangunan di Manggarai Barat. Orang Pertama, bupati pertama, penjabat pertama yang akhirnya Manggarai Barat bisa berjalan seperti ini. Bahwa semua pembangunan yang ada saat ini sebagai kelanjutan pembangunan yang dilakukan seorang yang bernama Fidelis Pranda,” kata Dula.

Selain itu Bupati Dula juga menyayangkan kepergian almarhum yang dinilainya begitu cepat dimana tenaga, ide dan sikap almarhum masih dibutuhkan oleh generasi muda dalam membangun Manggarai Barat ke depan.

“Kalau Saya pribadi (dengan) meninggalnya Bapak Fidelis ini saya rasa terlalu cepat bahkan. Usianya sudah tua tapi (masih) energik. Semangatnya membangun dengan ikut berpolitik, ikut pemilihan kepala daerah menunjukkan bahwa kita sangat membutuhkan energi. Jadi Saya sangat merasa kehilangan. Kita akan bertanya kepada siapa lagi? Kalau Tokoh Pembangunan itu sudah pergi. Jadi Saya merasa sangat sedih sekali, dengan kepergian Pak Fidelis Ini,  pikirannya, pandangannya tentang apa saja, masih sangat dibutuhkan,” jelas Bupati Dula.

Diketahui, alm Fidelis Pranda juga merupakan Bakal Calon Bupati pada perhelatan Pilkada serentak 2020 ini berpasangan dengan Blasisus Jeramun dengan mengusung paket PRAJA. Mengusung Jalur Independen, alm Fidelis Pranda Bersama pasangannya Blasius Jeramun berhasil mendapatkan dukungan dari masyarakat Manggarai Barat dengan dukungan sebanyak 20.394 KTP.

Sebelum terpilih menjadi Bupati Pertama pasca Pemekaran dari Kabupaten Manggarai pada tahun 2003, alm Fidelis Pranda menjabat sebagai penjabat Bupati Manggarai Barat. Saat menjadi Bupati, alm berpasangan dengan Agustinus Ch Dula, yang saat ini merupakan Bupati Manggarai Barat.

Sampai berita ini diturunkan, berbagai lapisan masyarakat Manggarai Barat masih mendatangi kediaman beliau untuk menyampaikan ucapan belasungkawa atas kepergian Bapak Pembangunan di Kabupaten Manggarai Barat ini. (334)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.