Dua Warga Tewas, Puluhan Luka-luka, Bupati: Bentrok Maluku Tenggara Bukan Konflik Antaragama

tewas 333333
Sejumlah personel Polri dan TNI berjaga-jaga di Desa Elat untuk mencegah bentrokan lanjutan di Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, Minggu (13/11). (ist)

AMBON | patrolipost.com – Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun minta masyarakat tidak terprovokasi. Dia menegaskan bentrok antarkelompok warga di Kecamatan Kei Besar bukan konflik agama.

”Disampaikan dengan tegas bahwa insiden pertikaian yang terjadi pada Sabtu (12/11), tidak ada kaitannya dengan pertikaian agama,” kata Thaher Hanubun seperti dilansir dari Antara di Langgur, Minggu (13/11).

Pada Sabtu (12/11), telah terjadi insiden pertikaian yang melibatkan dua kelompok masyarakat di Pulau Kei Besar. Yakni kelompok masyarakat di Ohoi (Desa) Bombay dan Ohoi Elat. Pertikaian itu kemudian menyebar ke beberapa desa lainnya.

”Pemicu bentrok adalah sengketa lahan yang akhirnya mengakibatkan jatuh dua korban jiwa, puluhan luka-luka, dan kerusakan di beberapa desa,” terang Thaher Hanubun.

Thaher Hanubun mengajak, pihak-pihak yang bertikai untuk berdamai dan menghentikan insiden yang memilukan itu. Berbagai langkah koordinatif baik dengan pihak keamanan, TNI dan Polri, tokoh agama, tokoh adat, dan pemerintah daerah, telah dilakukan untuk dapat sesegera mungkin mengembalikan situasi kondusif serta mengusahakan perdamaian di antara pihak-pihak yang bertikai.

Sambil proses itu terus berjalan, Thaher mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan mewaspadai penyebaran hoaks. ”Kepada semua pihak agar mewaspadai penyebaran hoaks, kabar bohong, dan ujaran-ujaran kebencian yang dapat memicu pertikaian,” tutur Thaher Hanubun.

Minggu (13/11), kondisi sudah mulai kondusif dan tidak ada lagi serangan dari kedua pihak yang bertikai. Warga terlihat masih waspada dan berjaga-jaga di desa masing-masing.

Sekretaris Umum Keuskupan Amboina RD Agustinus Arbol menyatakan, keuskupan mengutuk keras segala bentuk provokasi dan tindakan kejahatan yang merusak tatanan hidup masyarakat. Keuskupan meminta pemerintah daerah dan aparat kepolisian menindak tegas pelaku kejahatan dan penyebar provokasi dalam insiden tersebut.

”Aparat TNI-Polri juga harus memberikan rasa aman kepada masyarakat. Kami mengajak para tokoh agama, adat, budaya, pemuda, dan masyarakat, membantu aparat TNI-Polri ikut menjaga keamanan agar situasi terkendali dan kondusif,” ujar Agustinus Arbol.

Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif dalam keterangan resminya juga mengajak semua pihak hentikan pertikaian di Maluku.

”Sampai kapan akan terus bertikai, sementara daerah-daerah lain sudah maju membangun daerahnya, meningkatkan ekonomi kerakyatan, dan kesejahteraan hidup rakyat untuk generasi anak cucu mendatang,” ujar Kapolda Maluku Lotharia Latif.

Di lapangan, pihak keamanan TNI dan Polri mulai berdatangan dan disiagakan di wilayah bentrok. TNI menurunkan personel dari Kodim 1503 dan Batalion 734 Ibra, sementara kepolisian terdiri atas Polres Malra, Brimob Polda Maluku Kompi C Tual, dan Brimob Polda Maluku, yang baru tiba di Langgur yang selanjutnya menuju Kei Besar.

Berdasar data, dampak bentrok kelompok warga mengakibatkan kerusakan berupa kendaraan roda dua yang terbakar berjumlah enam unit di Ohoi Depur dan Wakatran dekat Ohoi Elat. Selain itu, enam rumah warga Ohoi Depur, Wakatran, dan Wakol, dua bangunan sekolah SMP dan SMA di Wakatran, dan 22 rumah warga di Ohoi Ngurdu terbakar dan rusak berat.

Korban luka-luka akibat terkena panah maupun sayatan benda tajam terdiri atas korban di Ohoi Bombay 14 orang, Ngurdu satu orang, Ohoi Soinrat tujuh orang, Ohoi Watsin enam orang, dan Elat 22 orang.

Dua anggota kepolisian juga mengalami luka akibat panah, yakni Matias Vavu, anggota Brimob BKO Yon C Pelopor Tual. Korban mengalami luka panah di paha kiri. Sedangkan Surya Indra Lasmana, anggota Polsek Kei Besar mengalami luka panah di pinggang kiri.

Sementara itu, dua korban jiwa masing-masing berasal dari Ohoi Bombay yakni Tosy Urbanus Uluhayanan (28), yang meninggal dunia akibat proyektil di bagian tenggorokan dan satu warga lansia dari Ohoi Ngurdu bernama Daniel Kabinubun (62), yang meninggal dunia akibat terjebak di dalam rumah yang terbakar. (305/jpc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.