Dua Sekolah Dasar di Bangli Bakal Diregrouping

Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli, I Dewa Agung Putu Purnama. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Jumlah siswa yang minim dan jarak sekolah berdekatan, dua sekolah dasar (SD) di Bangli bakal diregrouping.  Dua sekolah tersebut terletak di Desa Abuan dan Desa Dausa, Kecamatan Kintamani. Sementara Dinas Pendidikan dan Olahraga Bangli sedang memproses regrouping kedua sekolah tersebut  dan proses regrouping dipastikan kelar memasuki tahun ajaran baru.

Plt Disdikpora Bangli, I Dewa Agung Putu Purnama saat dikonfirmasi mengatakan ada dua sekolah yakni SDN 4 Abuan dan SDN 3 Dausa. Akan diregrouping.

Bacaan Lainnya

”Memang ada usulan kedua sekolah tersebut diregrouping, terkait usulan tersebut dinas turun melakukan kajian,” ujarnya, Rabu (30/6/2021).

Kata Putu Purnama, selain jumlah siswa yang setiap tahun menurun, regrouping dilakukan karena lokasi  sekolah berdekatan. “Karena jarak terbilang dekat sehingga bisa disatukan,” sebutnya.

Lebih lanjut, nantinya SDN 4 Abuan akan bergabung ke SDN 1 Abuan. Namun gedung sekolah yang akan difungsikan gedung SDN 4 Abuan saat ini. Melihat kondisi lahan, SDN 4 Abuan lebih luas.

“Yang diregrouping SDN 4 Abuan, tapi lahan sekolah akan digunakan  gedung SDN 4 Abuan saat ini. Nantinya ini menjadi SDN 1 Abuan,” sebutnya.

Semenatara untuk SDN 3 Dausa diregrouping, dan selanjutnya bergabung ke SDN 1 Dausa. Terkait proses regrouping masih pengurusan dokumen di Bagian Hukum. Yang mana akan ada penetapan oleh Bupati Bangli terhadap regrouping sekolah dasar.

“Sejatinya usulan sudah 2019 lalu, dan kini masih proses ada beberapa perbaikan dokumen.” kata mantan Camat Tembuku ini.

Proses regrouping diharapkan kelar  saat memasuki tahun ajaran baru sehingga saat pembelajaran dimulai para siswa dan guru sudah tergabung. 

Ditanya terkait nasib guru atau pegawai di sekolah yang diregrouping, Agung Purnama menegaskan, guru tersebut dipastikan mendapat tempat. Kalaupun tidak di sekolah tersebut, tentu ada sekolah lain yang masih kekurangan tenaga pendidik.

“Tentu akan diatur sesuai kebutuhan sekolah. Tentu tenaganya bisa ditempatkan di sekolah yang kekurangan tenaga pendidik,” jelas Agung Purnama. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.