Corona Jatim Jadi yang Tertinggi, Ini Penyebabnya

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Ahmad Yurianto.
Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh para pemudik usai turun dari kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.(dtc)

JAKARTA | patrolipost.com –  Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19,  Ahmad Yurianto, melaporkan perkembangan terkini mengenai penanganan covid di tanah air. Dalam keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta kemarin. Yuri mengatakan ada penambahan 973 kasus konfirmasi positif covid-19 sehingga totalnya menjadi 20.162 kasus. Peningkatan kasus covid-19 tertinggi ada di Jawa Timur.

Provinsi Jawa Timur (Jatim) melaporkan tambahan kasus positif corona tertinggi pada 21 Mei sebanyak 502 kasus. Covid jatim meningkat dan tercatat sebagai provinsi dengan laporan kasus terbanyak ke-2 setelah DKI Jakarta.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, penambahan kasus konfirmasi positif di Jatim, Kamis (21/05/2020) jauh lebih tinggi dibandingkan Rabu (20/5/2020) sebanyak 119 kasus dan Selasa (19/5/2020) sebanyak 81 kasus. Total kasus saat ini 2.998.

Dan pada (21/05/2020) tambahan kasus tertinggi sebanyak 502 kasus. “Jadi pusat kan mengumumkan tambahan 502, kita masih 451. Selisih 51 kasus masih kita identifikasi apakah benar ber-KTP Jatim dan domisili Jatim,” kata Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, Jumat(22/5/2020).

Sebaran Kasus Baru Jatim
Tambahan 451 kasus positif ini tersebar di sejumlah daerah di Jatim. Di Surabaya (311 kasus), Sidoarjo (57 kasus), Gresik (27 kasus), Kota Pasuruan (2 kasus), Kota Blitar (1 kasus), Kabupaten Kediri (1 kasus), Kota Batu (2 kasus), Nganjuk (4 kasus), Kota Probolinggo (1 kasus), Magetan (1 kasus), Kabupaten Mojokerto (2 kasus), Lamongan (2 kasus), Bangkalan (2 kasus), Kabupaten Malang (1 kasus), Kota Malang (3 kasus), Tuban (1 kasus), Kabupaten Probolinggo (31 kasus) dan Bojonegoro (2 kasus).

Penyebab Covid Jatim Bertambah
Ketua Satgas Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, salah satu penyebab kasus Covid-19 meningkat yakni mobilitas penumpang pesawat terbang.

“Mungkin salah satu penyebab naiknya kasus, kalau kita lihat mobilitas dari penumpang udara yang cukup banyak grafiknya naik terus. Yang datang dan berangkat naik terus sehari bisa 1.400-1.500 (Data dari Bandara Juanda). Walau sudah dilakukan screening, ini bisa menjadi faktor yang menaikkan jumlah kasus di Jatim,” kata Joni.

Selain itu, kasus covid-19 di Jatim melesat juga bisa karena PDP yang banyak dan hasil swabnya dinyatakan positif. Bertambahnya laboratorium di Jatim juga membuat pemeriksaan semakin banyak dan jumlah positif covid-19 yang terdata pun bertambah.

Dibandingkan dengan Jakarta
Sementara di Provinsi DKI Jakarta, tambahan kasus positif corona sebanyak 65 kasus sehingga total kasus sebanyak 6.301. Jumlah kasus sembuh hingga 21 Mei mencapai 1.458. Sedangkan jumlah meninggal 481 kasus. Data tersebut dilaporkan oleh Kemenkes.

Sedangkan jika dilihat di situs Corona Pemprov DKI Jakarta, corona.jakarta.go.id kasus positif sebanyak 6.220 kasus. Kasus sembuh sebanyak 1.536, 498 meninggal dunia.(305/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.