Bonbon Si Orang Utan Akhirnya Ditrasnlokasikan ke Sibolangit

Orang utan yang diberi nama Bonbon, siap dikembalikan ke habitatnya di Sibolangit, Sumut.

DENPASAR | patrolipost.com – Bonbon, orang utan berjenis kelamin jantan hasil sitaan dari upaya penyelundupan oleh WNA asal Rusia Zhestkov Andrei pada 22 Maret lalu, akhirnya ditranslokasikan ke Sibolangit, Sumatera Utara. Pengiriman dilakukan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali ke Pusat Rehabilitasi Orang utan Sumatera atau Sumateran Orangutan Conservation Programme (SOCP) Sibolangit, Sumatera Utara pada Selasa (17/12) dinihari nanti pukul 00.15 Wita.

Kepala Balai KSDA Bali R Agus Budi Santosa pada jumpa pers translokasi Satwa menyebutkan, tempat yang menjadi tujuan translokasi berdasar hasil uji DNA di Laboratorium Genetika Molekuler, Puslit Biologi-LIPI, Bogor. Hasilnya, orang utan tersebut teridentifikasi sebagai spesies Pongo Abelii (Orangutan Sumatera).

Bacaan Lainnya

“Setelah sekitar delapan bulan dalam perawatan kami, Bonbon kini sudah sehat dan siap kembali ke habita alamiahnya,” ujar Agus Budi, Selasa (16/12/2019) di Denpasar.

Bonbon akan diterbangkan melalui maskapai Sriwijaya dengan nomor penerbangan DPS-CGK SJ 261 dan penerbangan lanjutan CGK – KNO SJ 010 dan didampingi oleh petugas Balai KSDA Bali. Juga dokter hewan/tenaga medis serta perawat satwa yang merawatnya kurang lebih selama delapan bulan. Bonbon akan diangkut dengan menggunakan kandang angkut yang terbuat dari gabungan logam dan kayu dengan ukuran dan ventilasi cukup sesuai standar animal welfare.

Bonbon pertama kali ditemukan saat penggagalan upaya penyelundupan di terminal keberangkatan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai yang terdeteksi pre screening X-Ray No 3. Satwa itu dimasukkan ke dalam keranjang rotan dan dimasukkan lagi dalam koper. Pada saat pemeriksaan, orang utan dalam kondisi tidur.

Dijelaskan, berat Bonbon ketika ditemukan hanya sekitar 5 Kg. Tetapi setelah dirawat, perlahan ia membaik dan kini beratnya nencapai 12 Kg.

“Ketika pertama ditemukan kondisinya begitu memperhatiankan. Kurus kering dengan perut buncit. Saat itu Bonbon berada dalam pengaruh obat bius. Terlebih lagi juga mengalami gangguan pernafasan,” ungkap Budi Santosa.

Sejak diserahkan ke Balai KSDA Bali, satwa dititiprawatkan sementara di Bali Safari and Marine Park, Gianyar untuk mendapatkan perawatan instensif. Setelah sekitar lebih dari delapan bulan masa perawatan, Bonbon kini sudah sehat dan siap untuk ditempatkan di lingkungan alaminya.

“Semoga ini menjadi pertama dan terrakhir kejadian seperti ini. Semoga kedepan tidak ada lagi,” tukasnya.

Selain orang utan, ditemukan pula satwa lain yaitu 2 ekor tokek dan 5 ekor kadal. Berdasarkan pemeriksaan tiket dan informasi dari tersangka diketahui bahwa orang utan akan diselundupkan ke Vladivostok, Rusia. Bedasarkan pengakuan pelaku, orang utan tersebut ia peroleh dari seorang temannya sesama warga negara Rusia yang tinggal di Bali dan dibeli seharga 3000 US Dollar. Atas perbuatannya, Pengadilan Negeri Denpasar menvonis tersangka dengan hukuman selama 1 tahun penjara dan denda Rp 10 juta. (cr01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.