Besok, Laboratorium PCR RSUD Klungkung Siap Layani Pasien

Petugas meninjau kesiapan ruang Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) RSUD Klungkung yang akan melayani pasien, Sabtu (14/11/2020). (ron)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Kepastian Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Klungkung beroperasi, Sabtu (14/11), diungkapkan langsung oleh Dirut RSUD Klungkung, dr Nyoman Kesuma, Jumat (13/11).

Menurut Kesuma dengan beroperasinya laboratorium tersebut, pelayanan disesuaikan standar protokol kesehatan (Prokes) yang ketat, dan dalam sehari mampu melakukan pengujian sebanyak 94 sampel test swab untuk masyarakat.

Lebih jauh, dr I Nyoman Kesuma menjelaskan, saat ini alat PCR sudah berada di RSUD Klungkung. Demikian halnya dengan berbagai alat penunjang lainnya, sehingga Laboratorium PCR perdana sudah bisa beroperasi, dengan baik dan cepat.

Pengadaan alat pendukung laboratorium PCR itu sudah dianggarkan senilai Rp1 miliar pada anggaran perubahan. Pihak RSUD Klungkung juga sudah menyiapkan 4 orang tenaga analisis, untuk melaksankan test PCR.

“SDM kami sudah siap, dan mereka kami rasa mempuni untuk lakukan test PCR. Dengan laboratorium PCR itu, kami bisa lakukan uji swab secara mandiri dan hasilnya pun keluar kurang dari 24 jam. Jadi kami di Klungkung bisa lebih cepat melakukan penanggulangan Covid-19,” ujar dr Nyoman Kesuma.

Dijelaskan dr Kesuma, dimana selama ini pihaknya masih melakukan uji swab di Denpasar dan hasilnya paling cepat diterima 2 hari. Sehingga hal ini sangat mempengaruhi kejiwaan warga yang menunggu hasil tes swab.

Disisi lain, saat ini angka kasus Covid-19 di Klungkung kian menurun. Hingga kini terdata 22 warga Klungkung yang terkonfirmasi positif Covid-19, sementara 16 orang diantaranya dirawat di RSUD Klungkung karena bergejala.

“Ada tiga pasien yang dirawat di ruang ICU Covid-19, karena mengalami gejala berat. Namun saat ini kondisi mereka stabil dan sadar,” ungkap Kesuma.

Kondisi pasien yang masuk ICU tersebut meliputi sesak, batuk keras, lemas dan nafsu makan berkurang. Sementara bagi pasien Covid-19 bergejala sedang yang membutuhkan terapi oksigen, dirawat di ruang isolasi VIP. Sementara yang bergejala ringan dan tidak membutuhkan terapi oksigen, dirawat di ruangan isolasi Kedongdong.

“Pasien Covid-19 di RSUD Klungkung saat ini 70 persennya merupakan lansia,” jelas Kesuma.

Menurut Kesuma, penurunan angka kasus Covid-19 di Klungkung dikarenakan adanya kebijakan baru yakni tidak memperbolehlan adanya isolasi di rumah. Orang terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala langsung diisolasi di hotel, sehingga menekan angka terjadinya klaster keluarga.

Hasilnya angka kasus Covid-19 di Klungkung trendnya terus menurun. Di awal Oktober angka kasus Covid-19 di Klungkung masih berkisar 60 sampai 70 orang.

“Memasuki pertengahan Oktober, angka kasus perlahan menurun berkisar 50 orang. Lalu akhir Oktober angka kasus kembali turun berkisar 30 orang. Lalu awal hingga memasuki pertengahan November ini, jumlah pasien Covid-19 di Klungkung berkisar 20 orang, semoga terus menurun,” terang dr Nyoman Kesuma.(855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.