Barista se-Bali Adu Keterampilan Meracik Kopi di Alun-alun Bangli

barista
Penampilan salah satu peserta lomba barista Kopi Bali bertempat di Alun-alun Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Serangkaian Bulan Bung Karno dan HUT PDI-P  digelar lomba barista Kopi Bali. Dalam lomba yang berlangsung di Alun-alun Bangli Bangli diikuti barista dari seluruh kabupaten/kota di Bali, Sabtu (10/6/2023).  Lomba dibuka oleh Ketua DPD PDI-Perjuangan  Bali, I Wayan Koster.

Lomba barista kali ini diikuti 9 orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing kabupaten/kota.

Bacaan Lainnya

Ketua DPC DPI-Perjuangan Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan dalam rangka Bulan Bung Karno dan HUT PDI-Perjuangan digelar lomba barista Kopi Bali. Menurut Sedana Arta dipilihnya Bangli sebagai tempat penyelenggaraan  karena Bangli dikenal sebagai  daerah penghasil kopi. Bahkan kualitas kopi Bangli telah diakui dunia.

Menurut politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini dengan digelar lomba barista dapat menambah wawasan anak muda Bangli terhadap pengetahuan kopi. Tentu ini dapat meningkatkan kegairahan UMKM ataupun pengusaha kopi di Bangli.

Terlebih lagi, sejak 3 tahun terakhir terjadi perkembangan signifikan untuk coffee shop di Bangli khususnya di Kintamani. Bermunculan coffee shop yang berkualitas dengan berbagai model racikan. “Saat ini sudah bisa dinikmati racikan kopi dari harga puluhan ribu hingga ratusan ribu,” ungkap Sedana Arta.

Dalam lomba kali ini ini dihadirkan pula siswa dari sekolah-sekolah yang memiliki jurusan tata boga serta lembaga pelatihan kerja (LPK). “Anak muda bisa menambah wawasan lebih sehingga tidak berorientasi sebagai PNS, tapi bisa menjadi entrepreneur,” jelasnya.

Sementara itu untuk mendukung petani kopi di Bangli, pemerintah kini sedang membangun centra UMKM Kopi yang berlokasi di Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Bangli. Selain gedung, akan disiapkan fasilitas pendukung salah satunya roasting kopi.

Pihaknya  akan berkoordinasi dengan provinsi untuk langkah-langkah agar hasil kopi Bangli bisa diekspor. Memang selama ini kopi sudah ada yang diekspor namun melalui pihak lainnya.

Di sisi lain, salah satu peserta lomba barista Kopi Bali, I Komang Agus, mengatakan dengan lomba ini akan dapat menggali potensi lokal, khususnya anak muda Bangli yang ingin berkecimpung di dunia kopi.

Menurutnya  dunia perkopian memiliki pergaulan yang sangat luas, tidak hanya lokal, nasional tetapi juga internasional. “Terima kasih untuk PDI-Perjuangan yang telah mengadakan lomba ini,” ujarnya.

Pemuda asal Kintamani ini, sudah mampu membuka usaha coffee shop sendiri. Dikatakan jika antusias masyarakat terhadap kopi cukup tinggi. Namun demikian perlu dicermati, bahwa untuk masyarakat lokal Bali masih sedikit mengenal kreasi kopi.

“Melalui lomba ini kita juga memperkenalkan bahwa kopi dapat dikreasikan menjadi berbagai jenis minuman,” ujarnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.