Arab Saudi Murka Israel Gempur RS Al Shifa Sampai Hancur

rs 99 aaxxxxx
Rumah Sakit Al Shifa di Gaza hancur lebur digempur pasukan penjajah Israel. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengecam keras serbuan militer Israel ke Rumah Sakit (RS) Al Shifa di Jalur Gaza, Palestina, Rabu (15/11/2023). Dalam pernyataan di X, Kemlu Saudi menyebut Riyadh mengecam dan menolak keras serangan pasukan Israel di RS Al Shifa dan kawasan rumah sakit lapangan Yordania.

“Ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional, semua norma dan konvensi internasional, dan penargetan yang jelas terhadap warga sipil dan petugas medis,” tulis pernyataan Kemlu, Kamis (16/11/2023).

Kemlu lantas menekankan perlunya “mengaktifkan mekanisme akuntabilitas internasional sehubungan dengan pelanggaran yang sedang berlangsung dan praktik brutal serta tidak manusiawi yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap anak-anak, perempuan, warga sipil, fasilitas kesehatan, dan tim bantuan.”

Pasukan militer Israel melancarkan serangan di Rumah Sakit Al Shifa usai Amerika Serikat menyebut Hamas beroperasi di RS terbesar di Gaza itu.

Israel menggeledah paksa Rumah Sakit Al Shifa hingga menembakkan bom asap ke unit gawat darurat.

Dokter mengatakan tidak ada satupun tembakan yang dilepaskan dari dalam kompleks medis, tapi mereka justru mendengar tembakan yang berasal dari pasukan Israel ke arah rumah sakit.

Belum diketahui berapa banyak korban jiwa akibat serangan tersebut. Sebab saluran komunikasi juga diblokir saat penggerebekan terjadi.

Menurut laporan jurnalis Al Jazeera, bangunan Rumah Sakit Al Shifa dilaporkan telah rusak total akibat serbuan Israel.

Bangunan operasi khusus rumah sakit disebut hancur usai pasukan Negeri Zionis meledakkan gudang obat-obatan dan peralatan medis di dalam rumah sakit.

“Militer Israel benar-benar mengoyaknya, semua partisi, dinding di antara kamar, dan semua peralatan medis di dalam gedung telah hancur total,” tulis laporan Al Jazeera, Kamis (16/11/2023).

Bukan hanya itu, Hani juga menyebut bahwa ada laporan sekitar 200 warga sipil ditutup matanya, diinterogasi, dilucuti pakaiannya, dan dibawa ke daerah yang tidak diketahui. Nasib mereka saat ini tidak ada yang tahu.

Hamas dan pihak pengelola rumah sakit Al Shifa sendiri telah membantah bahwa ada markas milisi Palestina tersebut di bawah rumah sakit. (305/cnn)

Pos terkait