Angka Covid-19 Terus Naik, Ruang Isoter Undiksha dan Kompi C Penuh, Isoter SMA Bali Mandara Dibuka

isoter kubutambahan
Lokasi Isoter SMA Bali Mandara Kubutambahan terlihat sedang disiapkan untuk antisipasi penuhnya lokasi Isoter Kampus Undiksha di Jinengdalem dan di Batalyon Infantri (Yonif) Raider 900/Buleleng di Kompi C Kubutambahan. (ist)

SINGARAJA | patrolipost.com – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng melaporkan lonjakan kenaikan paparan virus Corona diduga jenis Omicron tak terbendung. Hingga Minggu (6/2/2022) dilaporkan angka harian menyentuh 141 kasus baru dari sebelumnya sebanyak 103 kasus perhari.

Bahkan ruang isolasi terpusat (Isoter) di dua tempat yakni Kampus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Jinengdalem dan di Batalyon Infantri (Yonif) Raider 900/Buleleng berlokasi di Kompi C Kubutambahan disebut sudah over load dan disesaki pasien orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan (GR).

Bacaan Lainnya

Sebagai langkah antisipatif Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng tengah menyiapkan lokasi Isoter baru berada di SMA Bali Mandara Kubutambahan. Lokasi Isoter SMA Bali Mandara memiliki kapasitas daya tampung 193 bed.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Data dan Informasi Koordinator yang juga Kadis Kominfosanti Kabupaten Buleleng Ketut Suwarmawan mengatakan, dipastikan ruang Isoter SMA Bali Mandara telah siap digunakan untuk menampung pasien OTG yang belakangan memperlihatkan grafik naik.

“Paling tidak sore ini (Minggu 6/2-22) ruang Isoter SMA Bali Mandara telah siap dan jika sewaktu-waktu bisa digunakan untuk menampung pasien OTG,” jelas Suwarmawan.

Sementara itu kasus terkonfirmasi baru di Buleleng Minggu (6/2) sebanyak 141 kasus, sembuh 38 orang dan meninggal 2 orang. Sedangkan yang masih dalam perawatan sebanyak 683 orang. Kendati demikian, terdapat selisih angka yang tercatat di big data Kementerian Kesehatan pada sistem news all record (NAR). Pada rilis data NAR angka tercatat sebanyak 179 kasus, sedangkan angka riil di Buleleng sebanyak 141 kasus.

Selisih angka tersebut disebabkan adanya perbedaan mengimput data dengan memasukkan warga Buleleng yang tinggal di luar. Dalam data NAR mencatat warga Buleleng yang tinggal diluar Bali sebanyak 8 orang terpapar Covid-19, sedangkan 30 orang lainya merupakan kasus di luar Buleleng.

“Dalam rilis NAR tercatat 179 kasus sedangkan rilis Satgas Covid-19 Kabupaten  Buleleng berada di angka 141 sehingga terjadi selisih sebanyak 38 orang sebagai kasus yang saat ini tengah dilakukan proses pemindahan karena merupakan kasus di luar Buleleng,” imbuh Suwarmawan.

Sementara itu, akumulasi terkonfirmasi positif menjadi sebanyak 11.427 kasus. Sebanyak 10.073 orang telah dinyatakan sembuh dari total sebelumnya sebanyak 10.035 orang angka total kesembuhan. Begitu juga kasus pasien meninggal dalam perawatan menjadi sebanyak 548 orang dari sebelumnya setelah 2 pasien lagi dinyatakan meninggal pada Minggu (6/2).

“Memang kasus meninggal hari ini bertambah 2 orang sehingga data keseluruhan mencapai 548 kasus. Sedangkan tercatat angka kesembuhan mencapai 38 orang dari total akumulasi  kasus sembuh sebanyak 10.073. Sehingga pasien Covid-19 yang hingga saat ini sedang mendapat perawatan sebanyak 683 orang,” ucap Suwarmawan. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.