Viral! Siswa Rayakan Kelulusan dengan Aksi Tak Senonoh

Anggota DPRD Provinsi Riau Dapil Rokan Hulu, Syafarudin Poti
Foto dan video sekelompok siswa merayakan kelulusan dengan aksi yang tidak senonoh beredar di media sosial, Senin (4/5). (net)

PEKANBARU | patrolipost.com – Meski telah diingatkan untuk tidak merayakan kelulusan dengan cara berkumpul, konvoi dan mencoret-coret baju seragam namun imbauan itu tidak digubris oleh sekelompok siswa.

Siswa-siswa yang diketahui bersekolah di salah satu SMA di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau membuat heboh media sosial karena aksi perayaan kelulusannya. Para remaja itu merayakan kelulusan dengan berkumpul, melakukan coret-coret seragam sekolah, bahkan ada siswa yang memakai pakaian ketat dan mencoret seragamnya dengan gambar yang tidak senonoh.

Gambar-gambar dan video aksi para siswa tersebut beredar di media sosial seperti instagram dan twitter.
Selain mendapat kecaman dari warganet, aksi sekelompok siswa tersebut juga mendapat perhatian dari Kementerian Pendidikan. Bahkan melalui akun twitternya, Irjen Kemendikbud mencari tahu dimana para siswa tersebut bersekolah.

Hingga berita ini dimuat belum ada pernyataan dari pihak sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu maupun Provinsi Riau.

Anggota DPRD Provinsi Riau Dapil Rokan Hulu, Syafarudin Poti meminta Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk segera bersikap terkait beredarnya video sekelompok siswa yang merayakan kelulusannya dengan mencoret-coret baju seragam serta melakukan aksi tidak senonoh. Apalagi perilaku tidak terpuji siswa salah satu SMA di Kunto Darussalam tersebut dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

“Panggil kepala sekolahnya, orang tuanya, siswanya, tegur. Ini kan sudah mencoreng dunia pendidikan, ini kan perbuatan tak baik. Jangan-jangan berpengaruh pada kebebasan dunia sekarang,” kata Poti, Senin (4/5/2020).

Politisi PDIP ini meminta perlu ada penegasan dari pihak sekolah, dengan kondisi bulan Ramadhan dan covid-19 para siswa tersebut melakukan sesuatu hal yang tak pantas.

“Ini artinya kurang pengawasan, kurang kontrol. Seharusnya pengumuman kelulusan ini kan siswa diberi pemahaman. Yang jelas kita menyesali hal ini terjadi,” katanya lagi.(305/ckc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.