TP PKK Bali Salurkan Bahan Makanan Bergizi untuk Bumil dan Balita di Nusa Penida

TP PKK Provinsi Bali, Ikatan Bidan Indonesia Bali, dan Krisna oleh-oleh melakukan aksi sosial di Nusa Penida, Kamis (1/3/2021). (ist)

NUSA PENIDA | patrolipost.com – Usia rata-rata perempuan hamil di wilayah Nusa Penida, Klungkung, berada di bawah 25 tahun. Kehamilan di usia muda bagi perempuan, secara psikis juga mempengaruhi keadaan bayi dalam kandungan.

Hal itu berpotensi besar menyebabkan stunting atau kondisi gagal tumbuh kembang pada balita, baik secara fisik, mental dan tingkat kecerdasan otaknya.

Bacaan Lainnya

“Ibu sebagai garda terdepan keluarga dalam menghasilkan generasi yang cerdas dan sehat, dimulai sejak dia mulai mengandung, hingga si anak tumbuh remaja,” kata Ketua TP PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster di Nusa Penida, Klungkung, Kamis (1/3/2021).

Menurut pendamping orang nomor satu di Bali itu, seorang ibu harus selalu menjaga kondisi kandungannya, dengan cara menjaga pola makan hingga pola tidur. Putri Koster juga mengaitkan kondisi di tengah pandemi.

“Ibu hamil akan mengalami penurunan imun tubuh. Untuk itu, saya menekankan agar para ibu hamil supaya menjaga diri dan bayi dalam kandungan untuk tidak berada di tengah keramaian,” jelasnya.

Di wilayah Nusa Penida, data yang dilaporkan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung Ayu Astini Suwirta, terdapat 10 balita kurang gizi, 10 ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK), 10 lansia.

Selain itu, juga ada balita yatim piatu. Sang ibu meninggal akibat lumpuh saat bayinya berusia 3 bulan. Ayah balita malang itu juga meninggal dunia beberapa bulan setelah sang istri berpulang. Bayi malang itu kini di bawah pengasuhan oleh bibinya.

“Saya meminta rawat balita yatim piatu tersebut agar hidupnya terjamin dan tumbuh menjadi sehat dan kuat, sehingga bisa berbakti dan mengubah masa depan menjadi lebih baik,” kata seniman multitalenta itu.

TP PKK Provinsi Bali menggandeng Ikatan Bidan Indonesia Bali, dan Krisna Oleh-oleh melakukan aksi sosial di Nusa Penida, Klungkung. Dalam baksos itu diserahkan satu ton beras kepada 40 warga yang terdiri dari lansia, balita, ibu hamil dan P2K sebanyak 25 Kg beras per orang.

Selain itu, untuk balita juga diberikan makanan tambahan dan tiga kaleng susu. Serta, pemberian makanan tambahan ibu hamil masing-masing 10 paket, 40 bingkisan berupa biskuit dan pembagian kacamata baca gratis oleh RS Mata Indera.

“Karena ibu yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat pula. Maka dari itu, pemeriksaan kandungan harus dilakukan secara rutin ke bidan atau Puskesmas agar tidak terjadi kelainan pada janin yang sedang dikandung,” kata Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali Luh Putu Sukarini. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.