Tingkatkan Kapasitas UMKM Lokal, BPOLBF Pertemukan 15 UMKM dengan Investor

bpolbf2
Koordinator Sanggar Kope Oles Todo Kongkol, Pelaku UMKM bidang Sanggar Seni dan Budaya asal Kabupaten Manggarai Barat sedang mempresentasikan materi di hadapan para investor, mentor dan fasilitator, Selasa (22/11/2022). (ist)

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali mengembangkan sejumlah kerja kolaboratif dalam upayanya mendukung serta meningkatkan kualitas SDM pelaku Ekonomi Kreatif (UMKM) di wilayah Nusa Tenggara Timur.

Kali ini kerja kolaboratif Kemenparekraf bersama stakeholder terkait dilakukan melalui satuan kerja  Badan Pelaksana Otorita atau BPOLBF melalui pelaksanaan kegiatan Floratama Academy tahun 2022. Kegiatan Floratama Academy kali ini telah memasuki rangkaian puncak Program Pendampingan dan Inkubasi peserta UMKM Parekraf Floratama Academy berlangsung selama dua hari, mulai dari tanggal 21 – 22 November 2022. Adapun program Floratama Academy ini telah dilangsung mulai bulan Juni 2022 yang lalu.

Bacaan Lainnya

Direktur Industri dan Kelembagaan BPOLBF, Neysa Amelia menyampaikan kegiatan Floratama Academy tahun 2022 ini diikuti oleh 2.129 peserta UMKM yang tersebar di wilayah Flores, Alor, Lembata dan Bima. Saat ini telah terpilih 15 UMKM pilihan yang berasal dari kategori kriya, kuliner, agrowisata, homestay, fesyen, dan seni pertunjukan untuk dipertemukan dengan para investor serta pihak perbankan.

Adapun tahapan Business match making ini yakni pemaparan bisnis oleh para peserta kepada investor, juga akan diisi dengan berbagai diskusi dan sharing, site visit dimana para peserta diharapkan dapat lebih menambah pengetahuan tentang bagaimana memahami segmentasi pasar dan pemasaran produk retail melalui penguatan branding, packaging, peningkatan kualitas produk berkualitas, sehingga mampu memperluas akses pasar.

“Hari ini kita fokus untuk bisnis match making atau mempertemukan rekan – rekan UMKM yang sudah ikut program kita dengan teman – teman investor dan juga perbankan. Untuk memberikan dukungan akses finansial. Harapannya Teman teman tidak hanya mendapatkan penguatan atau UMKM naik kelas tapi juga mereka bisa mendapatkan akses pendanaan dan juga akses pemasaran atau akses market yang lebih luas daripada Labuan Bajo,” ujar Neysa.

Sementara itu salah satu investor yang turut dihadirkan dalam kegiatan Business match making ini yakni Managing Director Environment, Social & Government (ESG) Intelligence, Muhammad Ali Irsyad menyampaikan, pihaknya tertarik berinvestasi pada produk-produk UMKM yang mempunyai prospek keberlanjutan baik pada aspek lingkungan maupun sosial.

“Kami tertarik untuk terus berinvestasi baik di sektor sekitar baik short term Investment maupun long value Investment. Mana yang akan kita pilih tentu akan melalui proses panjang dari shortcut shortcut yang kami memiliki dan semuanya kami harapkan sustainability yang memiliki keberlangsungan dan keberlanjutan yang baik secara secara environment, social maupun government,” ujar Irsyad.

Dalam tahapan Business Match Making ini, perusahaan Environment, Social & Government (ESG) Intelligence ini telah mencapai kesepakatan untuk berinvestasi dengan UMKM Ntala Art, sebuah komunitas pecinta seni asal Kabupaten Manggarai yang menghadirkan ruang kreasi bagi para penyandang disabilitas melalui penciptaan berbagai produk seperti lukisan, produk fesyen dari kain tenun, souvenir serta produk kriya.

Sementara itu, Oktavijanto Putro selaku Founder PT Satu Matahari Labuan Bajo menyebutkan kerja kolaboratif sangat dibutuhkan sebagai suatu upaya mendukung kehadiran UMKM lokal melalui penyediaan ruang serta kesempatan dalam meningkatkan kualitas produk produk UMKM yang dimiliki. produk produk berkualitas serta ditopang dengan kualitas SDM pelaku Ekraf yang mumpuni tentu menjadi salah satu modal penting dalam menghadapi ancaman resesi yang diprediksi terjadi di tahun 2023.

“Kualitas cukup bagus. Produk – produk yang dihasilkan sangat dibutuhkan di dalam suasana resesi jadi tinggal kita memberikan ruang dan kesempatan kepada pelaku UMKM di Flores untuk bisa tampil tidak hanya di lokal tetapi bisa ke Indonesia. Ini penting bekerjasama dan bersinergi dengan beberapa media digital dan sebagainya. Ini akan mempercepat proses tumbuh dan recovery bagi pelaku UMKM di Flores. Kami siap untuk itu bersama teman dibantu oleh pemerintah diwakilkan oleh BPOPLBF,” tuturnya.

Neysa kembali menambahkan terdapat tiga indikator utama yang dijadikan penilaian dalam pelaksanaan Floratama Academy tahun 2022 ini.

Penilaian pertama yakni terkait partisipasi dari para pelaku UMKM. Di sini keseriusan para pelaku UMKM dalam meningkatkan serta mengembangkan kualitas produk UMKM yang dimiliki agar mampu berada pada tingkatan yang dibutuhkan tukang akan diuji oleh para mentor serta fasilitator.

“Berikut dari kualitasnya, produknya, jasanya, itu apakah memang  bisa kita tingkatkan sebagai produk yang bisa dijual karena kan ujung-ujungnya kalau kita usaha, kita melihat marketnya apakah mereka mau atau tidak,” sebut Neysa

“Ketiga, yang mau bikin usaha itu pasti banyak, tapi yang kita cari adalah pengusaha yang mau punya prinsip people, planet, prosperity. People (masyarakat) itu kita mensejahterakan masyarakat, planet itu kita peduli dengan lingkungan dan prosperity itu kesejahteraan bersama. Jadi tidak hanya keuntungan sendiri tapi bagaimana kita bisa mendapatkan manfaat untuk orang lain,” tutup Neysa,

Adapun pada perhelatan malam puncak rangkaian kegiatan Floratama Academy yang dilangsungkan di La Cecile Hotel dan Restaurant Labuan Bajo, Selasa (22/11) malam, Jhon’s Garden dari Kabupaten Ende terpilih sebagai pemenang pertama disusul Caspartan Nenas Mbokol dari Kabupaten Manggarai Barat sebagai Juara 2 dan Sanggar Seni Kope Oles Todo Kongkol dari Kabupaten Manggarai Barat sebagai juara 3. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.