The Beji, Pemdes Banjarangkan Segera Jadikan Beji Tukad Bubuh Jadi Destinasi Wisata 

penataan kawasan 22cccc
Penataan pengembangan destinasi wisata kawasan Tukad Bubuh yang ada di Banjar Koripan, Kecamatan Banjarangkan, tepatnya di sebelah timur Goa Jepang, Rabu (11/10/2023). (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Pemerintah Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali, saat ini tengah mempersiapkan pengembangan destinasi wisata dengan menata kawasan Tukad (Sungai) Bubuh, yang ada di Banjar Koripan, Kecamatan Banjarangkan, tepatnya di sebelah timur Goa Jepang.

Perbekel Desa Banjarangkan, Anak Agung Gde Indrawan Diputra menjelaskan bahwa penataan itu berawal dari ketika pihaknya mencoba melirik potensi yang dimiliki Desa Banjarangkan.

“Kita mencari potensi apa yang bisa dikelola agar bisa menjadi sumber pendapatan bagi desa, dan kebetulan ada Tukad Bubuh,” ujarnya, Rabu (11/10/2023).

Terlebih lokasi Tukad Bubuh ini berdekatan dengan objek wisata bersejarah, Goa Jepang sehingga sangat memungkinkan untuk dikelola. “Di satu sisi beji di sana biasa digunakan masyarakat untuk upacara Yadnya seperti Ngening,” imbuhnya.

Sehingga pihaknya kini mulai menata kawasan tersebut yang nantinya akan diberi nama The Beji dengan anggaran kurang lebih Rp200 juta bersumber dari APBDes. Akan dibangun wantilan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat saat melakukan upacara Yadnya hingga tempat berekreasi bersama keluarga dan teman-teman. Termasuk dapat dimanfaatkan oleh instansi pemerintahan maupun swasta untuk menggelar rapat.

“Konsepnya kembali lagi menyatu dengan alam,” lanjut Diputra.

Setelah rampung, nantinya The Beji ini akan dikelola oleh BUMDes Pertiwi Jagadita Banjarangkan. Lewat penataan kawasan itu, tidak hanya berharap dapat menambah pendapatan desa namun juga dapat bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat.

“Tentunya juga dapat mengurangi angka pengangguran, nanti di sana kita juga akan menjual produk lokal,” paparnya.

Apalagi kawasan itu berdekatan dengan Goa Jepang yang merupakan salah satu objek wisata bersejarah di Kabupaten Klungkung. Bisa saja direncanakan wisata edukasi karena Goa Jepang memiliki nilai historis yang kuat saat penjajahan Jepang.

“Goa Jepang itu kewenangan kabupaten, dulu kita belum siap kedepan kalau ini sudah jalan tentu akan terintegrasi. Satu sisi Goa Jepang punya fasilitas parkir yang memadai,” bebernya.

Diharapkan dalam waktu dekat ini penataan sudah rampung dikerjakan. “Target kita di tahun 2023 ini sudah rampung, sekarang sudah 50 persen,” tandasnya. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.