Terispirasi Soal Kridit, Tahta Rilis Single Lagu ‘Ngayahang Hutang’

Musisi Bali asal Karangasem, I Gede Sira "Tahta"

KARANGASEM | patrolipost.com – Musisi dari ujung timur pulau Dewata, I Gede Sira atau yang biasa disapa Tahta Agastya akhirnya secara resmi meluncurkan single Perdana yang diberi judul ‘Ngayahang Hutang’. Proses rekaman video tersebut baru tuntas belum lama ini di Banjar Dinas Bau Kangin, Desa Nawa Kerti Kecamatan Abang, Karangasem.
Lagu Ngayahang Utang itu diciptakan De Mas, dengan arrasemen musik dibantu Gus Enen dan video klip disokong Wahyu Pramana. Meski baru diluncurkan namun yang menonton video tersebut terbilang cukup banyak. Bahkan, di FB sudah begitu viral berkat dukungan dari teman-temannya di seputaran komunitas Lingkungan Damai dan Pasukan Jaga.
Apalagi, Tahta Agastya juga dikenal senang berorganisasi seperti jaringan teman-teman Arliba Nawa Kerti dan The Angobru yang ikut ramai-ramai mempublikasikan via media sosial.
Menurut Tahta Agastya, Rabu (10/6) mengucapkan syukur atas rampungnya video klip tersebut. Apalagi, sejatinya lagunya ini telah selesai beberapa bulan yang lalu. Namun beberapa bulan berikutnya baru bisa merampungkan proses video klip.
“Banyak teman yang telah mendukung, termasuk keluarga juga ikut all out memberikn respon positif. Mudah-mudahan lagu realita kehidupan ini bisa diterima pendengar lagu-lagu Bali. Ini kan sebagai upaya melestarikan kesenian juga lewat lagu-lagu khas daerah,” tutur Tahta Agastya, dilansir dari BFN.
Pria yang juga langganan juara Utsawa Dharma Gita tingkat Provinsi Bali dan nasional itu mengakui, senang tarik suara sejak duduk di bangku SMP tahun 2005 yang lalu. Hanya saja watu itu dia aktif di tarik suara sloka dan macepat.
“Kalau di Utsawa Dharma Gita sudah sering wakili Bali ke nasional. Ada sekitar 3 kali mewakili Bali di level nasional. Dan, untuk saat ini kami ingin fokus di lagu-lagu daerah dulu. Mudah-mudahan bisa diterima,” harap pria yang dikarunia 2 orang anak laki-laki ini.
Tahta yang kesehariannya sebagai tenaga pendidik itu mengakui, perjuangan hidup memang cukup berat. Bahkan dalam mewujudkan sesuatu keinginan selalu lewat kridit.
Atas dasar fenomena itu akhirnya terinspirasi menyanyikan lagu ngayahang utang. Apalagi dia hidup di Desa. Bagaimana susahnya untuk mewujudkan sesutu berupa barang. Biasa langganan membeli lewat kridit. Dan, hal itu mengakibatkan tiap bulan langganan dompetnya kosong.
“Kami sebenarnya tanpa target, harus matok terus berkarya. Tapi minimal single Perdana ini bisa diterima, semoga selanjutnya terus bisa berkembang dan mendapat dukungan penggemar lagu-lagu Bali,” harap pria yang juga anggota Panwaslu Kecamatan Abang itu.(bfn).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.