Terbengkalai Belasan Tahun, Pancuran Gerubugan Kembali Difungsikan

kelian adat
Kelian Adat Banjar Geria Sang Ketut Widiana. (sam)

BANGLI | patrolipost.com – Sempat terbengkalai selama belasan tahun, pancuran Gerubugan kembali diaktifkan. Ide mengatifkan lagi pancuran yang berada di wewidangan adat Banjar Geria Kelurahan Kawan ini muncul ketika meihat realita dari masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih di saat akses air dari PDAM mengalami gangguan.

Kelian Adat Banjar Geria Sang Ketut Widiana mengatakan, sudah hampir 17 tahun pancuran Gerubugan tidak berfungsi. Hal ini dikarenakan tertimbunnya bak penampungan air imbas dari penataan atau perluasan areal parkir. Selain itu akses jalan menuju pancuran kurang terawat.

”Dulunya pancuran sangat ramai masyarakat yang datang untuk mandi dan mencuci, bahkan air dibawa pulang untuk minum,” ujar Sang Ketut Widiana, Minggu (17/7/2023).

Lanjut Sang Ketut Widiana ide mengaktifkan lagi pancuran tidak lepas dari kondisi masyarakat yang kesulitan mendapatkan air sejak sepekan terakhir pasca suplay air dari PDAM terganggu.

“Melihat realita yang terjadi muncul ide dari masyarakat kami untuk mengaktifkan lagi pancuran tersebut. Ada semacam kerinduan dari masyarakat ingin pancuran tersebut bisa difungsikan lagi,” kata Sang Ketut Widiana.

Munculnya ide tersebut, pihaknya langsung menyikapinya dengan mengajak beberapa warga turun ke dasar sungai mengecek kondisi pancuran. Ternyata bak penampungan kondisinya masih bagus dan debit airnya normal. Selama ini air dari bak penampungan terbuang percuma ke sungai. Akhirnya muncul ide air yang terbuang tersebut ditarik dan masyarakat bisa mengambil air di atas (area parkir).

“Debit air cukup besar, untuk mengangkat air kita gunakan mesin pompa dan di atas, air kita tampung di tendon. Nanti masyarakat yang butuh air bisa langsung ambil air ditandon,” ungkapnya seraya menambahkan jumlah warga sekitar 700  jiwa.

Ke depannya pihaknya memiliki rencana akan menata ulang pancuran sehingga masyarakat  kembali bisa memanfaatkan pancuran untuk kepentingan mandi dan mencuci pakaian.

“Rencana ini  nanti akan kita bahas dalam paruman, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, ada rencana air akan kita jual sehingga ada pemasukan ke desa adat,” sebutnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.