Tekan Inflasi, Disperindag Bangli Gelar Pasar Murah 30 Kali

kabid perdagangan
Kabid Perdagangan,Disperindag Bangli, Anak Agung Ayu Ira Diah Sunaryani. (sam)

BANGLI | patrolipost.com – Pemkab Bangli sediakan anggaran Rp 2,7 miliar lebih untuk menekan dampak inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Anggaran tersebut nantinya akan dialokasikan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), salah satu OPD penerima yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli. Program yang dicanangkan Disperindag untuk tekan inflasi lewat pasar murah.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli, Anak Agung Ayu Ira Diah Sunaryani mengatakan, untuk menekan laju inflasi pemerintah daerah telah alokasikan anggaran ke beberapa OPD. Disperindag mendapat alokasikan anggaran sebesar Rp 164 juta. Anggaran tersebut akan digunakan untuk program pasar murah.

Bacaan Lainnya

“Pasar murah akan diadakan sebanyak 30 kali, dengan rincian 10 kali setiap bulan dan pelaksanaan di empat kecamatan,” ujar Agung Ira Diah Sunaryani, Kamis (29/9/2022).

Lanjut Agung Diah lokasi pelaksanaan pasar murah tentu jauh dari pasar tradisional. Launching pasar murah akan diadakan pada tanggal 3 Oktober di Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli. ”Rencana launching pasar murah akan dibuka langsung oleh bapak bupati,” jelasnya.

Sementara komoditi yang dijual dalam pasar murah yakni beberapa kebutuhan pokok yang harganya melonjak di pasaran, seperti beras,  bumbu dapur (cabe dan bawang merah), minyak goreng dan telur. Disamping itu juga dijual gas elpiji isian 3 Kg dan buah- buahan.

“Untuk ketersediaan bumbu dapur dalam pasar murah  kami gandeng petani atau pedagang, sedangkan untuk gas dan migor kami gandeng pihak agen sehingga kami jamin harganya jauh lebih murah dibanding di pasar,” ungkapnya.

Sedangkan untuk ketersedian beras, pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP), karena untuk beras pihaknya berencana menggandeng pemilik penggilingan gabah.

Disinggung untuk penetapan desa sebagai lokasi pelaksanaan pasar murah, pihaknya berkaca dari pelaksanaan pasar murah sebelumnya. Jika animo masyarakat cukup tinggi, maka menjadi prioritas pelaksanaan pasar murah ini. Selain itu menyasar desa-desa yang memang belum sempat tersentuh pasar murah.

”Kita sempat tahun kemarin laksanakan pasar murah di Desa Kayubihi ternyata animo masyarakat memanfaatkan pasar murah cukup tinggi, sehingga menjadi prioritas pelaksanaan pasar murah kali ini,” ungkap Agung Diah. (750)

Pos terkait