Sumbangan Donatur Meningkat, PBB Akan Tambah Jatah Makanan Pengungsi Rohingya di Bangladesh

pengungsi rohingya
Pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. (ist)

DHAKA | patrolipost.com – PBB akan meningkatkan jatah makanan untuk setiap pengungsi Rohingya di Bangladesh sebesar $2 per bulan, menjadi $10, mulai 1 Januari 2024. Peningkatan jatah makanan tersebut menurut WFP merupakan bentuk ucapan terima kasih kepada para donatur yang telah secara sukarela menyumbangkan uang untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

Tahun lalu, PBB telah memotong bantuan pangan kepada para pengungsi sebesar sepertiganya, menjadi $8 setiap bulannya, karena dana yang terkumpul kurang dari setengah dari $876 juta yang dibutuhkan untuk mendukung mereka.

Bacaan Lainnya

Hampir satu juta anggota minoritas Muslim dari Myanmar tinggal di kamp bambu dan plastik di distrik perbatasan Cox’s Bazar di Bangladesh, sebagian besar dari mereka melarikan diri dari tindakan keras militer pada tahun 2017.

“Memburuknya situasi pangan dan gizi di kamp-kamp pengungsian sangat mengkhawatirkan,” kata Dom Scalpelli, Direktur WFP di Bangladesh dalam sebuah pernyataan.

“Melalui semua ini, komunitas donatur mendukung Rohingya. berkat kontribusi mereka yang murah hati, kita sekarang dapat memperoleh peningkatan ini dan juga menambahkan beras yang diperkaya secara lokal ke dalam paket bantuan pangan WFP,” sambungnya.

WFP mengatakan survei terbaru menunjukkan malnutrisi di kamp-kamp Rohingya di Bangladesh berada pada titik tertinggi sejak gelombang pengungsi masuk pada tahun 2017 dan telah melampaui ambang batas darurat sebesar 15%, menurut klasifikasi darurat Organisasi Kesehatan Dunia.

Mohammed Mizanur Rahman, komisaris bantuan dan repatriasi pengungsi Bangladesh di Cox’s Bazar mengatakan target saat ini adalah menaikkan jatah menjadi $12,5 per orang per bulan.

“Pemotongan tahun lalu berdampak besar pada pengungsi Rohingya dan merupakan penyebab utama kekurangan gizi di kalangan anak-anak yang tinggal di kamp-kamp tersebut,” kata Rahman, seraya berterima kasih kepada Amerika Serikat karena telah meningkatkan kontribusinya kepada WFP.

Diketahui, semakin banyak orang Rohingya yang pergi bersama anak-anak mereka pada tahun 2023. Mereka naik perahu untuk mencari kehidupan yang lebih baik seiring memudarnya harapan untuk kembali ke Myanmar atau dimukimkan kembali dan kehidupan di kamp yang semakin sulit.

Hingga 30 November tahun lalu,  3.468 warga Rohingya melakukan perjalanan perahu yang berisiko. Hampir setengah dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, kata WFP.  Sebagian besar menuju Indonesia atau Malaysia.

“Anak-anak kami kekurangan gizi. Setidaknya kami sekarang dapat membeli bahan-bahan pokok dan memberi mereka makan,” kata pengungsi Rohingya Shafiqur Rahman, ayah dari seorang putra berusia dua tahun.

WFP mengatakan masih ada kesenjangan pendanaan sebesar $61 juta untuk menaikkan jatahnya menjadi $12,5.

“Kenaikan ini tidak akan cukup karena harga kebutuhan pokok meroket. Tapi ini masih bagus,” kata Mohammad Taher, seorang pengungsi Rohingya di Cox’s Bazaar.

“Dunia tidak boleh melupakan kita. Mereka harus maju dan membantu kita semampu mereka,” tandasnya. (pp04)

Pos terkait