Pemerintah Australia Peringatkan Perguruan Tinggi terhadap Kasus Perekrutan Palsu

australia
Ilustrasi Negara Australia. (ist)

SYDNEY | patrolipost.com – Australia memperingatkan beberapa perguruan tinggi mengenai praktik penipuan perekrutan pelajar, sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan rekor migrasi. Selain itu, Australia juga meningkatkan jumlah tabungan yang dibutuhkan pelajar internasional untuk mendapatkan visa. Dua Kebijakan  tersebut dikeluarkan pemerintah Australia, Rabu (8/5/2024).

Mulai hari Jumat pekan lalu, pelajar internasional harus menunjukkan bukti tabungan setidaknya A$29,710 ($19,576) untuk mendapatkan visa mereka, peningkatan kedua dalam waktu sekitar tujuh bulan.  Itu dinaikkan menjadi A$24,505 dari A$21,041 di bulan Oktober.

Bacaan Lainnya

Langkah ini mengikuti serangkaian tindakan dalam beberapa bulan terakhir untuk memperketat aturan visa pelajar karena pencabutan pembatasan Covid-19 pada tahun 2022 memicu masuknya migran secara tiba-tiba, sehingga memperburuk tekanan pada pasar persewaan yang sudah ketat.

Persyaratan bahasa Inggris untuk visa pelajar ditingkatkan pada bulan Maret dan pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri pengaturan yang memungkinkan pelajar untuk memperpanjang masa tinggal mereka.

Menteri Dalam Negeri Clare O’Neil mengatakan surat peringatan telah dikirim ke 34 penyedia pendidikan karena “praktik perekrutan yang tidak asli atau eksploitatif”.  Mereka bisa dipenjara hingga dua tahun dan dilarang merekrut pelajar jika terbukti bersalah, katanya.

“Penyedia layanan yang cerdik tidak mempunyai tempat di sektor pendidikan internasional kita. Tindakan ini akan membantu menyingkirkan kelompok terbawah di sektor yang berupaya mengeksploitasi orang dan mencemari reputasi sektor tersebut,” kata O’Neil dalam sebuah pernyataan.

Pendidikan internasional adalah salah satu industri ekspor terbesar Australia dan bernilai A$36,4 miliar ($24 miliar) bagi perekonomian pada tahun 2022/23.

Namun rekor migrasi, yang sebagian besar didorong oleh pelajar internasional, telah menempatkan pemerintah di bawah tekanan dengan harga sewa yang melonjak di seluruh negeri.  Imigrasi bersih naik 60% ke rekor 548,800 pada tahun ini hingga 30 September 2023.

Pemerintah memperkirakan kebijakannya dapat mengurangi separuh jumlah migran Australia dalam dua tahun ke depan.

“Kami mengurangi tingkat migrasi secara signifikan. Kami berada di tengah penurunan jumlah migrasi terbesar dalam sejarah Australia, di luar perang atau pandemi,” tukas O’Neil. (pp04)

Pos terkait