STMIK Primakara Kampus Technopreneurship, Galakkan Entrepreneurship Muda

screenshot 20220430 202915 whatsapp
screenshot 20220430 202915 whatsapp

Ketua STMIK Primakara, Made Artana.

 

Bacaan Lainnya

 

BADUNG | patrolipost.com – Bali tak bisa hanya tergantung pada satu sektor saja, sektor lainnya juga harus dihidupkan. Sejak tahun 2014 STMIK Primakara telah menggagas berbagai event untuk menggalakkan entrepreneurship di kalangan generasi muda.

STMIK Primakara yang merupakan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer yang didirikan tahun 2012 di bawah naungan Yayasan Primakara berkomitmen sebagai kampus technopreneurship. Yakni kampus dengan aktivitas bisnis berbasis teknologi digital.

“Jadi kemajuan teknologi digital harus disikapi,” jelas Ketua STMIK Primakara, Made Artana di sela-sela Wisuda VI STMIK Primakara di BNDCC, Nusa Dua, Badung, Sabtu (30/4/2022).

Kampus yang terletak di Jalan Tukad Badung No.135, Renon, Denpasar, kata dia telah menggelar event tahunan diantaranya Bali Startup Camp serta event lainnya.

Jelas dia, Bali Startup Camp adalah sebuah kegiatan tahunan yang digunakan sebagai wadah dalam belajar merintis, merancang, dan memvalidasi sebuah ide kreatif dari masalah yang ada dengan memanfaatkan teknologi untuk dikembangkan menjadi suatu prototype yang nantinya menciptakan generasi dan inovasi startup digitalpreneur masa depan.

Dia juga menuturkan, di akhir tahun 2021 juga menggelar Bali Startup Summit. Event ini dukung Bank Indonesia. Event ini untuk menggaungkan secara nasional bahwa di Bali startup cukup besar, dan harus dimunculkan.

“Jadi memunculkan Bali di peta nasional, dan ini cukup berhasil,” tuturnya.

Artana juga menyinggung, event yang digelar STMIK Primakara rupanya gayung bersambut. Seiring dengan transformasi ekonomi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster, didukung Bapenas dan telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo tentang Eknomi Kerthi Bali, STMIK Primakara diajak untuk mengarap event digital terbesar di Bali.

“Jadi salah satu yang harus dimunculkan adalah eknomi kreatif berbasis digital,” ujarnya.

Artana mengungkapkan STMIK Primakara diminta untuk mengarap event untuk mengaungkan ekonomi kreatif digital.

“Kami kemudian membantu Pemerintah Provinsi Bali untuk membuat event Bali Digital Festival (Bali DigiFest). Ini digelar Pemerintah Provinsi Bali dan kami membantu merancang dan pelaksanaan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, Bali DigiFest ini bukan hanya fokus startup saja. Akan tetapi ekonomi kreatif digital secara umum. “Mulai musik, film, animasi, konten kreatif, digital art, termasuk juga startup ada disana,” tandasnya. (wie)

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.