Sipandu Beradat Lahir dari “Polri Belajar” Polda Bali

sipandu beradat
Foto bersama jajaran Polda Bali dengan masyarakat dalam program Sipandu Beradat. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Masyarakat Bali memiliki ciri dan entitas yang sangat unik karena struktur masyarakatnya dibentuk atas integrasi adat, budaya dan agama Hindu yang secara sosial sangat mengikat dan memiliki konsekuensi hukum adat. Hal ini kemudian menjadi warna penting bagi pluralisme di Indonesia.

Karo SDM Polda Bali, Kombes Pol Tri Bisono Soemiharso SIK MH mengatakan, secara kontrol sosial, hal ini merupakan sebuah surplus yang dapat dioptimalkan untuk mendukung berbagai kebijakan pemerintah dalam mengantarkan Bangsa Indonesia menuju cita-cita luhur, yaitu  mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.

Bacaan Lainnya

“Bagi Polda Bali, tipologi masyarakat Bali yang sangat dinamis serta terbuka dengan budaya masyarakat internasional perlu dikaji dan dianalisa sehingga menjadi referensi penting dalam upaya meningkatkan daya fungsi organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kepolisian di Bidang Harkamtibmas, perlindungan pengayoman dan pelayanan masyarakat serta penegakan hukum,” katanya di Denpasar, Rabu (1/3/2023).

Proses pengkajian dan analisa dinamika masyarakat Bali ini dilaksanakan melalui Program “Polri Belajar” Polda Bali yang merupakan tindak lanjut dari Program Polri Belajar yang diinisiasi oleh As SDM Polri, Irjen Pol Wahyu Widada, dimana seluruh personel Polda Bali diberikan stimulus peningkatan skill, knowledge dan attitude. Kegiatan Polri Belajar Polda Bali konsisten dilaksanakan setiap pekan mulai dari materi kompetensi bidang teknis Kepolisian hingga materi kearifan lokal masyarakat Bali yang memiliki dampak besar terhadap Kamtibmas di daerah hukum Polda Bali.

Konsep Sistem Pengamanan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat) yang merupakan inovasi Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra lahir dari proses Polri Belajar Polda Bali yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan inklusif serta adaptif dengan perkembangan masyarakat Bali.

“Dalam perjalanannya, Polri Belajar Polda Bali kemudian juga mengakomodasi perubahan budaya dan transisi pengaruh teknologi terhadap kehidupan sosial masyarakat,” ungkap Soemiharso.

Dijelaskannya, Polri Belajar Polda Bali dilaksanakan setiap pekan dengan variasi materi dan narasumber yang memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing.

“Ke depannya diharapkan personel Polda Bali memiliki bekal pengetahuan sehingga memiliki kapabilitas untuk melakukan kontrol sosial sehingga wujud nyata Postur Polda Bali yang mampu prediktif, penuh responsibilitas dan transparansi dalam penegakan hukum yang dapat dirasakan secara real time oleh masyarakat Bali,” pungkasnya. (007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.