Semburan Belerang Kembali Terjadi di Danau Batur, Kali Ini di 3 Titik

Kondisi danau batur pasca semburan belerang. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Fenomena alam berupa semburan belerang kembali terjadi di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (14/7.2021). Semburan belerang terjadi di tiga lokasi yakni wilayah Seked, Desa Batur, Desa Buahan, dan Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani. Semburan belerang sempat terjadi bulan Maret lalu yang menyebabkan matinya ribuan ekor ikan.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma saat dikonfirmasi mengatakan, berdasarkan laporan dari petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL),  semburan belerang terpantau pada Rabu sekira pukul 03.00 Wita.

Bacaan Lainnya

“Dari pemantauan semburan belerang yang intensitas besar ada di tiga lokasi,” ujarnya.

Disebutkan sekitar 4 hari sebelum terjadi semburan belerang, terjadi angin kencang. Angin datang dari arah Barat ke Timur, kemudian berbalik dari arah Timur ke Barat. “Sudah ada tanda-tanda, baru dini hari tadi ada letupan belerang,” sebut Kadis asal Desa/Kecamatan Tembuku ini.

Menurut Wayan Sarma semburan belerang memang acap kali terjadi. Biasanya semburan belerang terjadi di Bulan Februari, Maret atau pada musim dingin. “Semburan belerang rutin terjadi, hanya saja titik kemunculan berbeda dan intensitas yang berbeda. Sebetulnya warga sekitar sudah familiar dengan fenomena ini,” ungkapnya seraya mengatakan, sejauh ini belum ditemukan kematian ikan.

Kata Wayan Sarma pada Bulan Maret lalu juga terjadi semburan belerang di areal Danau Batur. Lokasi terparah ada di wilayah Desa Buahan. Pada kasus tersebut tercatat puluhan ribu kilogram ikan mati.

“Terparah ada di Desa Buahan, terdata ada 11.950 kilogram ikan mati. Kemudian ada juga di Desa Abang Batu Dinding dengan kematian ikan 2.400 kilogram,” ujarnya.

Wayan Sarma menyampaikan untuk di areal Danau Batur banyak dikembangkan budidaya ikan di keramba jaring apung (KJA). Adapun lokasi Songan A, Songan B, Batur Tengah, Batur Utara, Kedisan, Buahan, Abang Songan Abang Batu Dinding, Trunyan. Berdasarkan data 2020 di wilayah tersebut ada 134 kelompok. Sedangkan jumlah petak 12.200 buah.

“Petak yang paling banyak ada di wilayah Desa Trunyan, yakni 4.082 buah,” sebutnya.

Terpisah Perbekel Kedisan, I Nyoman Gamayana mengatakan, pada Rabu pagi pihaknya mendapat informasi adanya semburan belerang. Fenomena tahunan ini sebetulnya ditakutkan para petani. Terlebih lagi kemungkinan kematian ikan dalam jumlah besar.

Berkaca dari kejadian sebelumnya, banyak ikan yang hendak panen justru mati. Kurangannya O2 dalam air menyebabkan ikan-ikan mati. “Sebelumnya petani mengalami kerugian puluhan juta dampak dari fenomena alam ini,” sebutnya. (750)

Pos terkait