Sebelum Berpulang, Nyoman Adnyana Berencana Merenovasi Merajan

alm nyoman andnyana
Anak dari almarhum Nyoman Adnyana, Gede Manggala Perdana Jaya (kiri) ditemui di rumah duka, Munggu (20/2/2022). (sam)

BANGLI | partrolipost.com – Anggota DPRD Bali  Dapil Bangli I Nyoman Adnyana meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Sabtu (19/2/2022) sore. Sebelum berpulang menghadap Sang Pencipta  politisi I asal Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani ini  berangan-angan merenovasi merajan atau sanggah serta bangunan di rumahnya kepada putra sulungnya Gede Manggala Perdana Jaya alias Angga. 

Ditemui di rumah duka, Gede Manggala mengungkapkan  jika ayahnya Nyoman Adnyana pada 7 Februari lalu sempat mengeluhkan sakit gigi. Karena itu langsung dibawa ke dokter gigi. Kemudian selang beberapa hari mengeluhkan jantung berbebar, detak jantung tidak beraturan. Lantas pada 9 Februari melakukan pemeriksaan di RS Bali Mandara.

“Pemeriksaan di RS Bali Mandara tapi karena tidak ada alat untuk mengecek jantung, maka dirujuk ke RSUP Sanglah. Bapak sejatinya sudah  sejak 13 tahun mengidap  sakit jantung, bahkan sudah pakai  alat picu jantung,” ujarnya Minggu (20/2/2022).

Lanjut pria  yang bertugas  sebagai Staf di KPU  RI ini, sejak  tanggal  10 Februari, bapaknya jalani rawat inap  di RSUP Sanglah.  Selama dalam perawatan Nyoman Adnyana masih bisa diajak komunikasi. Bahkan pada hari ketujuh kondisi sudah membaik.

“Kondisi sudah membaik, malahan bapak sempat menghubungi temannya dan bilang lagi dua hari sudah bisa pulang,” sebutnya.

Namun  pada hari ke delapan kondisi  kembali droop  dan hari  ke sembilan keadaan memburuk. Kata Gede Manggala, Sabtu (19/2/2022) pagi ayahandanya masih sempat minta air jeruk dan semangka. Sekitar pukul 11.00 Wita kondisinya justru tidak stabil dan sempat kejang.

“Setelah minum air jeruk dan semangka saya tinggal pulang. Bapak dijaga ibu dan istri saya,” jelasnya. 

Ketika ditinggal pulang, Gede Manggala mendapat telepon jika kondisi Nyoman Adnyana melemah dan tidak sadarkan diri.

“Saat pagi itu memang bapak terlihat gelisah. Siang sekitar pukul 11.00 Wita kondisinya drop. Bapak sempat henti jantung selama tiga kali sampai akhirnya dinyatakan meninggal,”  jelasnya.

Menurut Angga, ayahnya memiliki semangat besar untuk sembuh. Karena menderita sakit komplikasi, jantung, ganguan pada ginjal dan terjadi infeksi pada paru-paru akhirnya tidak bisa tertolong.  

Diungkapnya pula selama dalam perawatan Nyoman Adnyana banyak bercerita salah satunya rencana atau kegiatan yang akan dilakukan setelah pulang dari rumah sakit. Nyoman Adnyana mempersiapkan untuk melakukan renovasi merajan dan bangunan rumah di Banjar Sekaan. Bahkan dirinya telah memilih tukang yang akan bekerja.

“Bapak buat catatan apa saja yang akan dikerjakan setelah pulang dari rumah sakit,” sebutnya. 

Tidak hanya itu, saat perawatan Nyoman Adnyana meminta dibelikan baju berupa kemeja di online shop. Gede Manggala pun membelikan baju tersebut. Baju tersebut diterima di hari kepergian Nyoman Adnyana.

Didampingi kakak dari Nyoman Adnyana yakni Made Sumandi, Gede Manggala mengatakan bahwa ayah adalah sosok pekerja keras. Dirinya mendapat suntikan semangat dari ayahnya tersebut.

“Saya ditugaskan di Kalimantan, sempat ada keraguan tapi Bapak lah yang memberikan semangat hingga saya bisa melaksanakan tugas di sana,” kenangnya. 

Disinggung terkait rencana meneruskan di dunia politik, Gede Manggala mengaku sejauh ini belum ada arah untuk terjun ke politik praktis. Namun semangat politik sejatinya sudah ditanamankan sejak dini. 

“Untuk upacara Ngaben akan dilaksanakan pada tanggal 26 Februari nanti,” ujarnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.