Sasar Elsimil Catin untuk Cegah Stunting

gianyar 3333
Kepala Perwakilan BKKBN Bali, dr Ni Luh Gede Sukardiasih MFor MARS menekankan beberapa hal yang harus intensif dilakukan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Gianyar. (kominfo/ikp)

GIANYAR | patrolipost.com – Pemerintah menetapkan target prevalensi stunting nasional tahun 2024 sebesar 14 persen. Target tersebut ditindaklanjuti BKKBN secara massif hingga ke pelosok desa dengan membentuk tim pendamping keluarga dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah dan seluruh stakeholder.

Seperti rekonsiliasi yang dilaksanakan BKKBN Bali di Kabupaten Gianyar, Rabu (12/10/2022). Bertempat di ruang rapat Bappeda Litbang Gianyar, Kepala Perwakilan BKKBN Bali, dr Ni Luh Gede Sukardiasih MFor MARS menekankan beberapa hal yang harus diintensifkan pelaksanaannya oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Gianyar.

dr Sukardiasih mengatakan mengapa penurunan kasus stunting itu penting. Disebutkannya, stunting merupakan penghambat terwujudnya generasi sehat dan berkualitas. Stunting menghambat pertumbuhan fisik (pendek) dan kognitif anak, dan anak jadi sakit-sakitan. “Jika stunting ini tidak ditangani, dan semakin banyak anak yang stunting, kita khawatir bagaimana generasi bangsa kita selanjutnya,” tegasnya.

Ditambahkannya, stunting tidak bisa diobati, hanya bisa dicegah melalui intervensi, baik dari sejak remaja (calon ibu nantinya), masa kehamilan, hingga seribu hari pertama kehidupan. Oleh sebab itu, dia menekankan pentingnya menyasar skrining kesehatan bagi calon pengantin (catin). “Stunting harus dicegah dari hulu, dimana itu? Dari calon pengantin yang adalah calon ibu hamil. Jadi dengan skrining kita memastikan catin sehat, skrining dilakukan minimal 3 bulan sebelum menikah,” jelas dr Sukardiasih.

“Skrining kesehatan catin, kadar hemoglobin (Hb) harus normal, jika rendah dibutuhkan 3 bulan untuk menaikkan Hb, tidak bisa instan. Jika hamil dalam kondisi Hb rendah maka rentan pendarahan, bayi lahir dengan berat badan rendah,” ungkapnya.

Untuk skrining kesehatan awal, BKKBN telah menyiapkan aplikasi Elsimil (elektronik siap nikah dan siap hamil) yang bisa diunduh melalui gawai. Elsimil bertujuan melakukan deteksi dini terhadap kesehatan catin untuk mitigasi resiko melahirkan bayi stunting. Data bisa dimasukkan secara mandiri oleh catin di aplikasi Elsimil. Bila diperlukan pengukuran atau tes kesehatan seperti kadar Hb, petugas kesehatan (puskesmas) siap mendampingi.

“Setelah data-data dimasukkan maka akan muncul apakah Anda siap hamil atau tidak, Elsimil ini terhubung dengan tim pendamping keluarga, jadi kalau belum siap hamil maka akan dilakukan pendampingan dan dilakukan intervensi gizi,” ucapnya.

Kepala Dinas P3AP2KB Cokorda Lesmana Trisnu sebagai salah satu pembicara dalam rekonsiliasi tersebut mengatakan, untuk pemeriksaan Hb di fasilitas kesehatan, catin akan dilayani secara gratis menggunakan fasilitas bantuan kesehatan (BK) Gianyar Aman.

“Kami berharap catin semakin banyak yang mendaftar di Elsimil sebelum menikah,” kata Cok Trisnu. Dia menambahkan, Tim Percepatan Penurunan Stunting Gianyar akan meningkatkan sosialisasi penggunaan Elsimil dan berdiskusi serta memformulasikan aturan dengan pihak desa dan desa adat dalam menjaring catin. “Banyak catin yang belum melakukan skrining, sehingga faktor resiko tidak diketahui, kami akan meningkatkan koordinasi dan komunikasi,” ujar Cok Trisnu. (kominfo/ikp)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.