Sadis! KKB Bantai 31 Pekerja Jalan Trans Papua, 2 Hangus Dibakar

Sebanyak 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua ditembak mati oleh Kelompok Kriminal Bersenjata, 2 di antaranya hangus terbakar. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Pembunuhan secara sadis terhadap pekerja infrastruktur kembali terjadi di Papua. Pelakunya juga diduga teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dua pekerja pembangunan jembatan di Kabupaten Yahukimo, Papua, tewas mengenaskan.

Jasad kedua korban bernama Rionaldo Raturoma (43) dan Didi Imam Pamuji (30) ditemukan tewas dalam kondisi hangus terbakar di mobil pikap.

Jasad korban ditemukan di tepi Sungai Brazza, Jalan Gunung Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Minggu (22/8/2021) sore.

Korban adalah karyawan PT Indo Papua yang sedang melakukan pembangunan jembatan di Sungai Brazza. Lokasi kejadian sekitar 10 Km dari kamp milik PT Indo Papua.

KKB pimpinan Tenius Gwijangge membunuh dua pekerja pembangunan jembatan di Yahukimo, Papua. KKB ini diduga memiliki 6 pucuk senjata api berbagai jenis. Satgas Nemangkawi mengevakuasi pekerja PT Indo Papua usai KKB pimpinan Tenius Gwijangge membunuh-membakar dua pekerja pembangunan jembatan di Yahukimo, Papua.

“Korban pembunuhan dengan cara dipanah dan dibakar yang dilakukan oleh KKB,” kata Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya, Selasa (24/8).

Aksi keji itu diduga dilakukan KKB pimpinan Tendius Gwijangge. TNI-Polri memburu para pelaku. Warga diminta melapor ke polisi apabila memiliki informasi seputar KKB pimpinan Tendius Gwijangge.

Jenazah almarhum Rionaldo Rotaruma akan dimakamkan di Timika, Kabupaten Mimika. Sementara almarhum Dedi Imam Pamuji akan diberangkatkan ke Jawa Timur hari ini untuk selanjutnya menunggu kesepakatan keluarga dimakamkan di Kabupaten Madiun atau Kabupaten Jombang.

Sebelumnya, kasus KKB membunuh pekerja infrastruktur di Papua juga pernah terjadi di Kabupaten Nduga.

Awal Desember 2018, terjadi peristiwa kelam. Sebanyak 19 pekerja proyek Trans Papua dibunuh di hari yang sama oleh KKB di Kabupaten Nduga.

Insiden pembantaian itu terjadi pada Sabtu, 1 Desember 2018. Saat itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut ada 20 orang yang terdiri atas 19 orang pekerja proyek dan 1 orang prajurit TNI.

Saat itu, ada 25 pekerja PT Istaka Karya yang ditahan dan digiring menuju Kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat dikawal sekitar 50 anggota KKSB bersenjata campuran standar militer.

Mereka ditembaki di lokasi. Ada 11 orang yang pura-pura mati. Namun mereka ketahuan saat bangkit dan berusaha kabur. Sebanyak 5 orang tertangkap dan digorok KKB.

Peristiwa ini banyak dikecam. Sebab, para pekerja Trans Papua tersebut sedang membangun jalan untuk kebaikan kehidupan dan ekonomi masyarakat di Papua.

Mereka mengakui insiden tersebut. Mereka mengaku sudah memantau selama 3 bulan. Mereka berkilah menyerang TNI, bukan warga sipil.

“Panglima Daerah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Makodap III Udugama Egianus Kogoya menyatakan bertanggung jawab terhadap penyerangan SIPUR pekerja jembatan Kali Aworak, Kali Yigi, dan Pos TNI Distrik Mbua melalui komandan operasinya,” tulis mereka dalam akun Facebook Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB). Pernyataan itu diposting pada Rabu (5/11). (305/dtc)

Pos terkait