Rusak, Dua Alat Berat di TPA Bangklet Bangli Menganggur 

alat berat
Kondisi alat berat yang rusak di TPA bangklet. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Dua alat berat jenis excavator dan bulldozer yang dioperasikan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangklet, Bangli dalam kondisi rusak. Untuk menunjang pengolahan sampah di TPA hanya mengandalkan satu alat berat jenis wheel louder.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli  I Gusti Ngurah Laksana saat dikonfirmasi tidak menampik rusaknya dua alat berat yang dioperasikan di TPA Bangklet.

Bacaan Lainnya

Kata Gusti Laksana untuk menunjang kegiatan pengolahan sampah  di TPA  didukung tiga alat berat yakni jenis  wheel louder,  excavator dan bulldozer.  “Dari tiga alat berat yang ada, dua alat berat dalam kondisi rusak,” ungkapnya, Rabu (27/4/2022).

Lanjut Gusti Laksana dua alat berat yang rusak jenis bulldozer dan excavator. Untuk alat berat jenis bulldozer sudah rusak sejak tiga bulan lalu sedangkan untuk exacavator sudah tidak bisa dioperasikan sejak sebulan lalu.

Menurut Sekretaris asal Banjar Tegal Kelurahan Bebalang ini kerusakan lebih dikarenakan usia alat berat yang sudah tua.

“Usia alat  berat lebih dari sepuluh tahun, sebelumnya alat tersebut merupakan aset provinsi dan  kini sudah dihibahkan dan tercatat sebagai aset kita,” jelas Gusti Laksana.

Sebut Gusti Laksana terkait rusaknya alat berat sudah disampaikan ke bupati dan kini sedang dicari solusi terbaik, apakah akan dilakukan perbaikan/servis atau melakukan pengadaan alat berat baru. “Estimasi biaya perbaikan sekitar Rp 250 juta per satu unit, jika dilakukan pengadaan alat berat baru kisaran harga Rp 1 miliar untuk satu unit alat berat ,” sebutnya.

Kata Gusti Laksana, rusaknya alat berat sejauh ini tidak sampai mengganggu pengolahan sampah di TPA, karena  masih bisa dicover alat berat wheel louder yang punya peran multi fungsi yakni untuk angkut dan meratakan sampah.

”Jika kondisi mendesak, kami pinjam alat berat milik dinas PUPR Perkim,” ujarnya.

Disinggung volume sampah dikirim ke TPA, kata Gusti Laksana sebanyak 160-180  kubik sampah per hari sedangkan jumlah maksimal  yang mampu dikelola di TPA Bangklet 250 kubik per hari. ”Jenis sampah yang dikirim lebih banyak sampah rumah tangga,” jelasnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.