Rumah Sakit Bali Mandara Darurat Obat, Manajemen Membantah

rs bali mandara
Rumah Sakit Bali Mandara. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) dalam keadaan darurat obat – obatan. Ini seiring sejumlah obat – obatan dan BMHP Fast Moving habis. Pelayanan untuk sekelas rumah sakit rujukan Tipe B itu pun terancam berantakan.

Informasi yang berhasil dihimpun mengatakan stok obat – obatan mulai menipis, bahkan sejak sebulan yang lalu. Namun untuk up date per hari ini, Rabu (13/9/2023) ada 15 item obat dan 4 item BMHP habis. Untuk jenis obat yang habis, yaitu Morfin injeksi ampul, Ketorolac injeksi ampul, Dypenhidramine injeksi ampul, Clonidin injeksi ampul, Domperidon tab, Ondansentron tab, Coralan 5mg,  Salbutamol tab, Antasida sirup, Ambroxol sirup, As Valproat sirup, Neostogmin injeksi, Allopurinol 100mg tab, Asetil sistein kapsul dan Kalsium laktat. Sedangkan stok BMHP yang habis, yaitu Triple lumen untuk akses HD/cuci darah, Sitkuit Ventilator, Mounth cath (ergostar) dan Handscoon steril 6,5.

Bacaan Lainnya

“Nasal Canula (selang oksigen), Betadin dan Alkohol juga sudah menipis. Akan diinfo ke perawat jika obat dan BMHP sudah tersedia kembali. Kita yang melayani ini setres habis menghadapi,” ungkap seorang petugas  RS Bali Mandara.

Dikatakan petugas yang tidak mau disebutkan namanya ini, pihak manajemen Rumah Sakit milik Pemprov Bali itu telah menginformasikan ke unit – unit terkait keadaan tersebut. Instalasi Farmasi mohon maaf atas semua kendala yang terjadi.

Saat ini, dokumen perencanaan untuk pengajuan pengadaan sedang berproses di Instalasi Pengadaan. Pengadaan masih berproses di IP. Instalasi Farmasi tidak bisa masuk ke proses pengadaan karena bukan ranah di Instalasi Farmasi.

Kepala Instalasi Farmasi RS Bali Mandara Daniel Tambunan Apt yang dikonfirmasi menepis informasi bahwa RS Bali Mandara kehabisan sejumlah stok obat. “Kondisi aman di RSUD Bali Mandara. Stok obat di gudang aman dan terkendali. Apabila ada pertanyaan lebih lanjut, bisa menghubungi nomor Ibu Dayu Darmiati,” jawabnya.

Sementara Kabag Humas RS Bali Mandara, Dayu Darmiati mengatakan, stok obat di RS Bali Mandara masih aman. “Memang ada beberapa jenis obat yang habis, tetapi langsung teratasi. Jadi, aman dan tidak dalam darurat obat. Ini biasa, dan aman karena langsung teratasi,” katanya.

Kepala Ombudsman Republik Infonesia (ORI) Perwakilan Provinsi Bali, Ni Nyoman Sri Widhiyanti menyarankan kepada pihak keluarga pasien yang mendapat pelayanan kurang maksimal akibat kehabisan obat agar melapor ke Ombudsman Bali.

“Mohon dibantu ke temannya yang masalah dilaporkan kepada kami secara resmi. Biar ada permintaan keterangan atau klarifikasi secara resmi dari kami untuk menindaklanjuti laporan masyarakat. Masalah yang lainnya juga bisa lapor,” jawabnya.

Sementara terkait status Plt Direktur Utama (Dirut) RS Bali Mandara yang sudah lebih dari tiga tahun, Ni Nyoman Sri mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Pemprov Bali. “Sudah koordinasi. Hanya waktu itu baru koordinasi dengan Pak Sekda,” katanya. (007)

Pos terkait