Rumah Nelayan di Pangastulan Ambruk Dihajar Hujan Angin

rumah ambruk
Komang Darsana (42) bersama Perbekel Pengastulan,Putu Widyasmita tengah melihat kondisi rumahnya yang ambruk setelah dihajar angin belum lama ini. (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Dalam dua hari ini tatapan mata Komang Darsana (42) terlihat kosong. Nelayan asal Banjar Dinas Sari Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt ini terpaksa menghuni rumah tanpa dinding akibat ambruk dihajar hujan dan angin kencang. Tak hanya itu, belakangan ia dan keluarganya terpaksa mengencangkan ikat pinggang akibat ombak besar sehingga tidak bisa melaut sebagai mata pencahariannya.

Saat ditemui di rumahnya di pesisir pantai Desa Pengastulan, Minggu (30/1/2022), Darsana mengaku pasrah dengan kondisi rumahnya yang ambruk pada bagian depan. Ia berharap pemerintah bisa membantunya membangun rumahnya kembali yang ia dapat dari bantuan bedah rumah beberapa tahun lalu.

Bacaan Lainnya

Rumah Darsana berukuran 6 × 5 berdinding batako menghadap kelaut,ia tinggal hanya bersama anak-anaknya di tempat itu. Saat peristiwa rumahnya ambruk bersamaan dengan hujan lebat disertai angin kencang Jumat (28/1) dini hari.

“Sesaat sebelum kejadian, Saya masih terjaga akibat hujan lebat dan angin kencang. Tiba-tiba ada bunyi berdentum dan terlihat dinding rumah ambruk, Saya kaget lantas berusaha menyelamatkan anak-anak,” ujar Darsana.

Sejak peristiwa itu hingga saat ini,Darsana yang hidup menduda itu mengaku masih bertahan di rumahnya kendati dalam keadaan tanpa dinding dibagian depan rumahnya. Menurutnya,ia memilih tidak pindah mengingat tidak punya tempat lain selain rumahnya itu.Apalagi tidak ada korban luka selain kerugian material.

“Untuk sementara saya tetap di sini (di rumah) sambil sesekali melaut jika kondisi cuaca memungkinkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa/ Perbekel Desa pengastulan,Putu Widyasmita mengatakan,sudah melaporkan musibah yang dialami warganya tersebut kepada pejabat terkait. Namun demikian Widyasmita mengaku tengah menghitung estimasi kerugian material akibat peristiwa itu untuk dilaporkan kembali kepada instansi terkait agar warganya tersebut disentuh bantuan.

“Untuk sementara warga kami Darsana tidak mengungsi namun masih bertahan di rumahnya,” ujar Widyasmita.
Menurutnya, rumah yang ditinggali Darsana sempat diberikan bantuan bedah rumah 4 tahun silam dan kondisinya saat ini sangat mengkhawatirkan pasca dinding depannya ambruk.
“Kami berharap kondisi rumah Darsana cepat tertangani. Berdasar estimasi kerugian sekitar Rp 11 juta lebih. Mudah-mudahan segera teratasi,” tandasnya. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.