RSUD Kelabakan Urus Jenazah, ”Cepat Gaet Relawan”

Ilustrasi jenazah. (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Johnny Simanjuntak menanggapi soal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja Jakarta Utara (Jakut) yang kelabakan mengurus jenazah. Dia menyebut Pemprov DKI perlu menggandeng relawan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Hadapi ini, kita harus, seluruh stakeholder dari pemerintah hingga masyarakat harus bahu membahu. Harus ciptakan sukarelawan-sukarelawan untuk membantu ini,” kata Johnny, dilansir Jumat (2/7/2021).

Menurut anggota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) tersebut, kondisi saat ini sudah darurat. Sehingga, kerja rumah sakit keteteran untuk melayani pasien.

“Keteteran bukan hanya sistem, tapi keterbatasan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan terbatas mengerjakan hal begitu masif,” katanya.

Johnny tidak ingin saling menyalahkan. Komisi E sebagai mitra dari Dinas kesehatan menyebut jalan keluar harus dicari bersama.

“Kita cari jalan keluar. Dinas Kesehatan tidak bisa kerja biasa-biasa. Harapan dari masyarakat kelas bawah kan RSUD,” katanya.

“Saya setuju ide bagaimana kita datangkan orang dengan latar belakang pendidikan kesehatan, dokter muda, dokter yang lagi pendidikan, dosen, dan lain-lain,” katanya.

Dia berharap masalah ini harus segera selesai. Selain itu, Dinas Kesehatan pun perlu antisipasi hal-hal lain yang bisa muncul efek dari lonjakan kasus virus Corona (Covid-19).

“Paling tidak, Dinas Kesehatan harus cepat antisipasi ini. Bahwa dengan lonjakan ini akan terjadi, di masyarakat ada sedikit kecemasan. Ada pasien Covid meninggal dunia,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) RSUD Koja dr Ida Bagus Nyoman Banjar menyampaikan ada 20-23 jenazah yang tertahan dan belum bisa dimakamkan. Banjar mengatakan pihaknya memang kewalahan mengurus jenazah karena jumlah petugas yang minim.

“Iya memang ada, jadi memang semua kelabakan. Pertama masalah peti, terus pemulasaraannya terbatas, yang meninggal banyak, jadi memang antrean begitu. Kemudian mengangkutnya juga terbatas paling 5 dari pemakaman,” kata Banjar ketika dihubungi, Kamis (1/7/2021).

RSUD Koja saat ini kekurangan peti dan petugas pemulasaraan jenazah. Pihaknya saat ini hanya memiliki 5 petugas untuk melakukan pemulasaraan dan pemakaman.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara mengatakan persediaan peti jenazah di wilayahnya semakin menipis. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan ini menjadi salah satu penyebab pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 terkendala di rumah sakit.

“Untuk di RS memang kita dorong untuk Kasudin Pemakaman untuk segera menyiapkan kebutuhan peti jenazah. Ini kan salah satu kendalanya keterlambatan peti jenazah datang,” katanya.

Yudi mengungkapkan kondisi rumah sakit rujukan di Jakarta Utara minim petugas pemulasaraan dan pemakaman corona. Tiap rumah sakit hanya memiliki 5 petugas yang melayani pemulasaraan dan pemakaman jenazah dengan protap Covid-19.

“Tim pemulasaraan di RS kan tidak banyak, hanya 5 orang. Pasti kewalahan sekali. Sedangkan kita di lapangan aja dengan tim yang jumlahnya sampai 10 orang saja butuh waktu sampai berjam-jam untuk pemulasaraan jenazah,” ucapnya.

Untuk itu, pihaknya berupaya menambah jumlah petugas pemulasaraan dan pemakaman dengan menggandeng swasta hingga ormas Islam. Tak hanya itu, tenaga-tenaga pemulasaraan dari puskesmas juga akan difungsikan.

“Dari rumah sakit akan bekerjasama dengan tim pemulasaraan pihak swasta. Kadi akan berkoordinasi dengan pihak swasta atau nanti kecamatan-kecamatan kalau memang di kecamatan tidak ada pemulasaraan. Jadi nanti kerja sama dengan puskesmas dan Dewan Masjid Indonesia yang sudah dilatih maupun tenaga-tenaga yang sudah dilatih juga,” imbuhnya. (305/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.