Respon Aspirasi Pelaku Pariwisata, Gubernur Koster: Permasalahan Itu Bukan di Indonesia

gubernur respons
Gubernur Bali Wayan Koster saat Perss Conference terkait pemberlakuan SE Gubernur Bali No 20 Tahun 2021 saat Nataru, Sabtu (18/12/2021). (maha)

DENPASAR | patrolipost.com – Sejak pemerintah secara resmi membuka border internasional untuk wisatawan asing berkunjung ke Bali, aktifitas orang asing ke Bali tetap stagnan sampai sekarang. Di atas kertas Bali dinyatakan siap menerima wisman, namun tak tampak satu pun turis mancanegara yang berlibur di Bali.

Kondisi itu membuat pelaku pariwisata serasa putus asa. Bahkan, Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) berencana akan melakukan aksi atas petisi yang dilayangkan ke pemerintah sejak November 2021 lalu, sampai saat ini belum mendapatkan respons pemerintah.

Bacaan Lainnya

“Tidak ada alasan demo, dan lain-lain, karena itu bukan solusi. Saya kira sekarang lebih bagus fokus ke wisatawan domestik, kalau wisdom sudah hidup saya kira sudah menolong,” kata Gubernur Bali Wayan Koster saat memberikan keterangan pers di Jayasabha, Sabtu (18/12/2021).

Koster menjelaskan, pihaknya merespons aspirasi para pelaku pariwisata. Namun, dinamika Covid-19 di luar negeri menurutnya berubah sedemikian cepat, hingga muncul ancaman baru varian Omicron.

Sejumlah negara, kata Koster, bahkan kembali menerapkan lockdown untuk membendung penyebaran Omicron. Beberapa negara juga melakukan pembatasan perjalanan lintas negara.

“Permasalahannya itu bukan di Indonesia, tapi kebijakan itu ada di negara yang mengalami lonjakan kasus. Kita berharap ke depan, munculnya Omicron tidak berdampak luas,” jelas Gubernur.

Dalam hal ini, Koster menambahkan, Bali tidak membuat kebijakan sendiri tapi resiprokal, atau kebijakan membuka border lintas negara juga diikuti oleh kebijakan yang sama di negara lain.

“Kita buka tapi negara lain tutup, jadi tidak bisa masuk ke Bali. Semua orang prihatin terhadap pariwisata, saya termasuk orang yang prihatin. Tapi, kesehatan masyarakat jauh lebih penting kita jaga,” ujar Koster.

Saat ini, grafik penyebaran covid-19 di Bali sudah melandai dan tidak terjadi lonjakan mengkhawatirkan. Angka pertambahan harian positif Covid-19 pada Sabtu (18/12/2021) tercatat 4 orang, sembuh 11 orang dan meninggal nihil. Pencapaian vaksinasi tahap pertama sebesar 102% dan tahap kedua 90,4%. (pp03)

Pos terkait