Ratusan Orang Gila di Panti Sosial Bina Laras Jakarta Berikan Hak Suara pada Pemilu

gila 1111aaaaa
Suasana meriah terlihat di Panti Sosial Bina Laras (PSBL) Harapan Sentosa 3, RT015/RW002, Kelurahan Wijaya Kesuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat, Rabu (14/2/2024). (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Suasana meriah terlihat di Panti Sosial Bina Laras (PSBL) Harapan Sentosa 3, RT015/RW002, Kelurahan Wijaya Kesuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat, Rabu (14/2).

Betapa tidak, tempat penampungan para orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)  itu kini dijadikan tempat pemungutan suara (TPS) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta dalam perayaan Pemilu 2024.

Berdasarkan pantauan, terdapat tiga TPS di lokasi tersebut. Tiga TPS itu terdiri dari TPS 020, 021, dan 022. Sejumlah anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) juga terlihat sudah memulai prores pencoblosan untuk para pemilih.

Terlihat pula antusiasme dari para warga binaan. Mereka kompak mengenakan seragam berwarna pink, biru, dan ungu. Perbedaan warna itu dipilih untuk mempermudah pengurus terkait tempat wisma warga binaan.

Sejak pukul 09.15 WIB, para pemilih satu per satu melakukan antrean untuk bergiliran mencoblos. Para petugas KPPS juga terlihat mendampingi warga binaan untuk melakukan pencoblosan di bilik suara.

Setelah pencoblosan rampung, mereka diminta oleh petugas menyelupkan tinta ungu sebagai bukti sudah mencoblos.

Menurut Kepala Sub Bagian Tata Usaha PSBL Harapan Sentosa 3 Asta Devin Loriana, selain warga binaan, juga terdapat warga sekitar panti yang ikut mencoblos di tiga TPS tersebut.

Asta menyebut, total terdapat 214 warga binaan yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). “Jadi dari tiga TPS itu bisa kita sampaikan di TPS 020 ada 13 orang dari kami warga binaan, TPS 021 sebanyak 103 orang dan TPS 022 sebanyak 98. Dan ada tambahan DPTb sebanyak 36,” urainya.

Asta mengatakan, penentuan DPT warga binaan diperoleh berdasarkan data KPU lima tahun lalu. Di mana saat itu, KPU didampingi dokter jiwa untuk proses screening penetapan DPT.

“Jadi yang sekarang itu jasil screening dari dokter jiwa lima tahun lalu, kemudian disimpan namanya menjadi DPT untuk tahun 2024. Jadi dasarnya ada screening dari dokter jiwa. Nah menurut KPU, 2024 ini mereka tidak didampingi dokter jiwa,” bebernya.

Dikatakan Asta, warga binaan PSBL Harapan Sentosa merupakan kelompok warga binaan klaster 3, dengan kotegori semakin pulih atau tidak gaduh gelisah.

Sebelum waktu pencoblosan, pihak panti dibantu oleh KPU sudah lebih dulu membekali warga binaan terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.

“Kami dibantu KPU untuk menyosialiasikan ada paslon 1,2,3. Kemudian kami juga ada tv, itu adalah cara untuk menyosialisasikan. Kemudian kami ada kegiatan pengenalan lingkungan luar, jalan, baliho-baliho, itu cara untuk mereka mengenal 1,2,3, dan paslon masing-masing,” ujarnya. (305/jpc)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.