Proyek Sepi, Jumlah Anggota Gapensi Bangli Terus Menyusut

Ketua BPC Gapensi Bangli, I Wayan R Aryanto Dwipayana.

BANGLI | patrolipost.com – Jumlah anggota Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Bangli terus menyusut. Awalnya jumlah anggota dari asosiasi yang bergerak di bidang pelaksanaan  jasa kontruksi sebanyak 195 anggota, kini yang masih aktif tinggal 40 anggota. Banyak faktor penyebab menurunnya  jumlah anggota Gapensi ini, salah satunya keterbatasan kegiatan fisik di Bangli.

Menurut Ketua BPC Gapensi Bangli, I Wayan R Aryanto Dwipayana jumlah anggota Gapensi yang  kini masih aktif hanya 40 anggota. Penurunan jumlah anggota  mulai terjadi sejak lima tahun terakhir.

”Banyak anggota yang tidak mau atau memang tidak mampu mengurus  perpanjangan izin usaha. Karena izinnya tidak diperpanjang, praktis kami dikategorikan tidak aktif,” ujarnya, Senin (8/6/2020).

Kata pria asal Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku ini banyak faktor penyebab menurunnya jumlah anggota Gapensi Bangli. Diantaranya keterbatasan kegiatan fisik (poyek) yang mana sejak lima tahun terakhir anggaran APBD Bangli untuk infrastuktur lebih memprioritaskan kegiatan hotmik dan kegiatan  yang  langsung meluncur ke desa  tanpa menggunakan izin jasa konstruksi.

”Tentu dengan sulitnya mendapatkan pekerjaan, banyak anggota kami tidak mampu membayar kewajiban ke asosiasi. Sementara untuk besaran kewajiban yang harus dibayar sesuai klasifikasi  usaha. Tujuan membayar kewajiban adalah untuk pengurusan Sertifikat Badan Usaha (SBU),” jelas  Aryanto Dwipayana.

Selain itu karena faktor Sumber Daya Manusia (SDM) yang minim sehingga banyak kontraktor di Bangli tidak mengikuti tender kegiatan via online. “Kontraktor Bangli yang ikut tender proyek online bisa dihitung dengan jari,” ungkapnya.

Hampir 97 persen anggota adalah kontraktor kategori pengusaha kecil yang banyak berharap  dari  adanya kegiatan  fisik lewat penunjukan langsung (PL). Akan tetapi kegiatan fisik lewat penunjukkan langsung sangat jarang ada di Kabupaten Bangli.

”Kami berharap ke depannya kegiatan fisik di Bangli bisa mengadopsi kontraktor  lokal Bangli yang nota bene tergolong pengusaha kecil,” harap  Aryanoto Dwipayana. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.