President ICAPFS, Prof. James: Pentingnya Membangun dan Memperkuat Rantai Produksi Hewan Secara Berkelanjutan

whatsapp image 2023 09 07 at 17.03.21
President ICAPFS, Prof. James, bersama Dekan Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Dr. Ir. I Nyoman Tirta Ariana, MS.,IPU.,ASEAN Eng dan Ketua panitia pelaksana, Dr. Ir. Budi Rahayu Tanama Putri, S.Pt.,MM., IPU., ASEAN Eng., yang juga Wakil Dekan II. (foto/pp)

BADUNG | patrolipost.com – President ICAPFS, Prof. Dr. Ir. James Hellyward, MS., IPU., ASEAN Eng., disela-sela Konferensi Internasional ke-3 tentang Produksi Hewan untuk Keberlanjutan Pangan (ICAPFS 2023), mengatakan tujuan konferensi kali ini yaitu untuk mempererat silahturahmi antar anggota selain juga untuk melihat strategi apa yang harus dilakukan dalam memperkuat produksi ternak di Indonesia secara berkelanjutan yang menurutnya sangat berkaitan dengan instansi lainnya diluar peternakan.

“Terkadang orang melihat jika ini dilakukan oleh Fakultas Peternakan itu ‘ansih’ padahal kita saling terkait. Makanya pembangungan di republik ini bersifat sektoral, padahal harusnya di ‘back up’ sektor-sektor lainnya,” ujar Prof. James, didampingi Dekan Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Dr. Ir. I Nyoman Tirta Ariana, MS.,IPU.,ASEAN Eng dan Ketua panitia pelaksana, Dr. Ir. Budi Rahayu Tanama Putri, S.Pt.,MM., IPU., ASEAN Eng., yang juga Wakil Dekan II.

Bacaan Lainnya

Prof James beranggapan perkembangan populasi sangat erat kaitannya dengan produksi. Misal, seperti di Bali, karena bagaimanapun juga sebagai daerah tujuan wisata, tentu sangat butuh suplai, karena kalau Bali tidak bisa memenuhi suplainya dari mana akan mendatangkan.

“Akan tetapi soal produksi ini menjadi masalah nasional, bukan Bali saja. sehingga kita harus menggali secara bersama-sama harus mengeksplore sumber daya yang ada,” imbuhnya.

Lantas Prof James menyebutkan, keterkaitan antara produksi dan sirkular ekonomi terhadap perkembangan/perputaran di sektor peternakan ini sudah pasti peningkatn populasi akan menyebabkan perekonomian akan meningkat. Hal ini bisa ditandai dengan meningkatnya perekonomian para peternak di tingkat desa.

“Kondisi ini bisa meningkatkan taraf hidup peternak. Dan Kalau seandainya populasi berkembang secara baik, tentu saja harga daging bisa kita tekan,” imbuhnya. Seraya menambahkan, sirkular ini bukan hanya pada populasi akan tetapi sirkular dalam segala aspek kehidupan.

“Kalau sebagian orang hanya berbicara tentang sirkular ekonomi, namun sirkular kita jelas, produknya juga jelas. jadi perputaran ekonomi bisa terjadi jika sektor ini kita tingkatkan,” tukasnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Dr. Ir. I Nyoman Tirta Ariana, menyambung apa yang disampaikan Prof. James menyebutkan, untuk menjaga produk peternakan itu agar lebih “sustain” sebaiknya dilakukan konektivitas, salah satunya melalui seminar internasioanl yang digelar kali ini.

“Jadi melalui konferensi ini kita saling berkolaborasi, berkomunikasi, berdiskusi, dari beberapa bidang ilmu peternakan yang kita hadirkan dari beberapa negara. Sehingga luarannya berupa produk yang bisa dimanfaatkan secara bersama dan bersifat ‘sustanable’ yang berasal dari peternakan itu sendiri,” kata Ariana.

Melalui konferensi ini, Ariana berharap ada “output” yang bisa bermanfaat dalam peningkatan populasi ternak, khususnya sapi Bali. Baik untuk mempertahankan populasi atau produksinya.

“Dari ‘papaers’ yang merupakan suatu riset, tentu akan menghasilkan suatu luaran yang bisa dihilirisasi, dimanfatkan oleh peternak ataupun konsumen, sehingga produk yang dihasilkan berkualitas dan bermanfaat untuk konsumen. Nah ini tentu terhubung dengan ‘sustainability’ dan sirkular ekonomi tadi,” sambungnya.

Konferensi ICAPFS ke-3 yang digelar Fakultas Peternakan Universitas Udayana di Hotel Dynasty, Kuta, Kamis (7/9/2023) digelar serangkain Dies Natalis Ke-61 Universitas Udayana bekerjasama dengan Universitas Andalas menghadirkan pembicara dari beberapa negara seperti, Malaysia, Ghana, India, Timor Leste dan Australia dan diikuti 223 peserta. Hal ini disampaikan Ketua panitia Dr. Ir. Budi Rahayu Tanama Putri, S.Pt.,MM., IPU., ASEAN Eng., yang juga Wakil Dekan II.

“Selain konferensi, kegiatan ini juga akan diisi dengan ‘field trip’ ke Desa Pangotan, Bangli untuk melihat ‘farm’ salah satu milik Fakultas Peternakan,” pungkasnya. (wie)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.