Plasma Konvalesen Makin Menipis, Jarak RS Jadi Salah Satu Hambatan Pendonor

d rsup
UTD PMI Provinsi Bali di RSUP Sanglah Denpasar. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron di Bali juga menyebabkan ketersediaan plasma konvalesen semakin menipis. Dimana plasma konvalesen hanya bisa diperoleh dari para penyintas atau pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.

Ada beberapa hambatan untuk mendapatkan pendonor plasma konvalesen sehingga aktivitas donor darah di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Provinsi Bali kembali mengalami penurunan.

Bacaan Lainnya

“Hambatan yang dialami petugas untuk mendapatkan pendonor plasma konvalesen adalah jarak pendonor dengan rumah sakit sebagai tempat melakukan donor cukup jauh dan tersebar di berbagai wilayah di Bali,” kata Kepala UTD PMI Provinsi Bali, dr. Gede Wiryana Patra Jaya saat dikonfirmasi, Kamis (10/2/2022).

Menurut dr Patra Jaya, donor plasma konvalesen ini tidak dapat dilakukan di sembarang tempat karena harus menggunakan peralatan dan penanganan khusus. Terlebih para penyintas Covid-19 ini tersebar di seluruh Bali, maka pihaknya juga secara rutin melakukan pendekatan, baik secara langsung maupun melalui saluran telepon untuk mengajak para penyintas supaya bersedia melakukan donor plasma.

“Namun banyak dari mereka masih enggan dengan berbagai alasan. Kebanyakan dari mereka mengaku tengah sibuk bekerja maupun jarak antara rumah dengan UTD cukup jauh. Dalam melakukan donor plasma konvalesen juga tidak bisa dilakukan sembarangan karena alatnya yang digunakan cukup besar dan tempatnya juga harus steril. Tentu butuh penanganan khusus dari tim yang sudah terlatih,” paparnya.

Selain hambatan jarak, para penyintas yang bisa melakukan donor juga tidak boleh sembarangan. Utamanya, para penyintas harus benar-benar dinyatakan sembuh dan sehat melalui rentetan pemeriksaan kesehatan.

Lebih lanjut diakuinya, makin berat derajat penyakit yang ditimbulkan saat terpapar Covid-19, maka makin bagus kualitas plasma yang akan didapat dari penyintas tersebut. Tidak hanya aktivitas donor plasma konvalesen, donor darah biasa juga mengalami penurunan. Meskipun demikian saat ini beberapa stok darah masih tersedia.

Selain itu, pihaknya menuturkan bahwa hal ini wajar terjadi di tengah melonjaknya kasus Covid-19. Pasalnya, masyarakat kembali merasa takut jika berada lama di luar rumah, terlebih saat ini Provinsi Bali statusnya Kembali naik menjadi PPKM level 3. (030)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.