Pipa PDAM Bangli Hancur Akibat Cuaca Ekstrem, Perlu Anggaran Rp 5,3 M untuk Perbaikan

perbaikan jaringan
Petugas lakukan perbaikanjaringan pipa yang terputus. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Bangli mengakibatkan hancurnya jaringan pipa milik Perumda Air Minum Tirta Danu Arta (PDAM) Bangli. Selain tergerus longsor, jaringan pipa banyak yang hanyut dibawa derasnya aliran sungai.

Kerusakan tersebar di 12 sumber mata air. Imbasnya pasokan air ke pelanggan terganggu sejak beberapa hari terakhir. Banyaknya titik kerusakan maka dalam penanganan managemen gunakan skala prioritas. Butuh anggaran Rp 5,3 miliar untuk penanganan pasca kerusakan yang terjadi.

Bacaan Lainnya

Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli Dewa Gede Ratno Suparso Mesi mengatakan hujan deras yang berlangsung sejak 4 hari terakhir mengakibatkan hancurnya jaringan di 12 sumber mata air yang tersebar di tiga kecamatan yakni, Bangli, Susut dan Tembuku.

Sebut Dewa Rono untuk wilayah Bangli, jaringan pipa di 4 titik yang terpasang di bantaran sungai Melangit diterjang longsor.

”Jaringan pipa dengan diameter 8 dan 6 inch sepanjang hampir 5 kilometer hancur, selain itu 2  bangunan berupa bak penangkap juga rusak parah serta jaringan kabel sepanjang 400 meter putus,” kata Dewa Rono didampingi Kabag Administrasi dan Keuangan Gusti Agung Sutha Baskara dan Kabag Teknik Ida Bagus Prenawa, Minggu (9/7/2023).

Akibat kerusakan mengganggu layanan untuk wilayah Kota Bangli, Banjar/Lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Kelurahan Kubu, Banjar  Kayubihi, Dusun Palaktihing dan Desa Landih. “Estimasi kerugian mencapai Rp 2 miliar,” jelasnya.

Kondisi yang sama juga terjadi di sumber mata air Tirta Barong. Jaringan pipa sepanjang hampir 1 kilometer hanyut karena meluapnya air Sungai Sangsang. Kerusakan menyebabkan terganggunya layanan di kawasan LC Aya, Kelurahan Bebalang, Jalan Ngurah dan Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli.” Estimasi kerusakan jaringan di angka Rp 400 juta,” ungkapnya.

Sementara untuk Wilayah Susut, kerusakan terjadi di sumber mata air Empelan Selat dan Galiran. Kondisi ini berimbas pada terganggunya layanan untuk wilayah Desa Selat, Dusun Tanggahan Tengah dan Tanggahan Talangjiwa, Desa Demulih.

Sedangkan untuk Kecamatan Tembuku, kerusakan terjadi di sumber mata air Tirta Anyar Kedui. Pipa transmisi diameter 6 inch sebanyak 100 batang diterjang longsor yang menyebabkan terganggunya layanan di Desa Tembuku.

Kerusakan jaringan pipa juga terjadi di sumber mata air Anakan Pande, di Dusun Tambahan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku.

”Jaringan pipa hancur karena diterjang longsor dan hanyut dibawa derasnya air Sungai Melangit, estimasi  kerugian di angka Rp 65 juta,” sebutnya.

Lanjut Dewa Rono kerusakan jaringan juga pada sumber mata air Yeh Bulan Pantunan, Kecamatan Tembuku. Bak penangkap dan pipa tranmisi hancur diterjang longsor. Akibat kejadian tersebut estimasi kerugian mencapai Rp 200 juta.

Kerusakan jaringan di Dusun Penarukan, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Tanah longsor menghancurkan sumber produksi yakni fasilitas perpompaan  dan bak penangkap hancur. “ Estimasi kerugian mencapai Rp 500 juta,” tegas Dewa Rono.

Kata  Direktur yang akrab disapa Dewa Rono ini, atas kerusakan yang terjadi management sudah dari awal  atau sejak tanggal 6 Juli kemarin secara semaksimal melakukan penanganan. Melihat banyaknya titik kerusakan maka  dalam penanganan management menggunakan skala prioritas.

”Kami utamakan penanganan untuk wilayah-wilayah yang secara perhitungan kami bisa lebih cepat tertangani, butuh pendanaan sekitar Rp 5,3 miliar untuk perbaikan. Manajemen dengan segala upaya yang ada akan berusaha menyelesaikan kerusakan yang terjadi. Perencanaan kami sebelum hari raya Galungan semua kerusakan sudah bisa tertangani,” kata Dewa Rono. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.