Petani Garam di Kusamba Mampu Produksi 100 Kg per Hari, DKP Bali Serahkan Bantuan Sosial

garam kusamba
Peringatan Harkannas 2023 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Putu Sumardiana beserta jajarannya melaksanakan aksi sosial di sentra pergaraman Kusamba. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Petani garam di Pantai Kusamba ini terbagi menjadi dua kelompok tani garam yakni Sarining Segara dan Mertaning Segara. Petani garam itu mampu menghasilkan garam geomembran dan garam palung yang hingga saat ini mampu dijual hingga keluar negeri.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung Ni Made Candrawati saat peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) tahun 2023 di Pantai Kusamba, Kamis (9/11/2023).

Bacaan Lainnya

Made Candrawati menjelaskan, saat ini garam palungan lebih diminati masyarakat, sedangkan garam geomembran produksinya sudah diserap oleh koperasi setempat, yang kemudian disalurkan kepada pegawai di Kabupaten Klungkung.

“Hingga saat ini, tercatat petani garam di Pantai Kusamba mampu memproduksi 100 Kg garam perhari,” kata Made Candrawati.

Menurutnya, garam palungan sangat diminati karena rasanya yang gurih dan kualitas kemasan yang aman. Tidak hanya warga lokal, Surabaya dan beberapa provinsi lainnya, garam palungan juga diminati wisatawan mancanegara.

“Bahkan setiap kedatangan wisatawan asal Jepang, garam lokal Kusamba menjadi oleh-oleh wajib yang dibawanya saat kembali ke negaranya,” jelasnya.

Potensi garam Kusamba, kata Candrawati diprediksi sebagai sektor kelautan dan perikanan yang dapat menjadi kekuatan utama perekonomian Bali.

Terkait sentra ekonomi garam rakyat (Segar), yang merupakan kawasan usaha pergaraman yang dilakukan secara terintegrasi. Segar diatur dalam Perpres Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional.

Sementara itu, dalam peringatan Harkannas 2023 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali Putu Sumardiana beserta jajarannya melaksanakan aksi sosial dengan penyerahan bantuan berupa  beras, telur, minyak dan sarden kepada 30 petani garam setempat. Bantuan ini sebagai bentuk apresiasi dan perhatian kepada para petani yang rata-rata berusia lanjut.

“Mereka ini sudah usia lanjut namun masih sangat bersemangat untuk memproduksi garam. Mereka berhak mendapatkan perhatian, mengingat semangat mereka menghasilkan garam-garam yang hingga saat ini produksinya mampu menembus peminat hingga luar Indonesia,” kata Putu Sumardiana.

Putu Sumardiana berharap kegiatan seperti itu diharapkan mampu dilakukan secara berkelanjutan setiap tahunnya. Dengan semangat bergotong royong diharapkan menjadi momentum kegiatan yang semakin mempererat persaudaraan di segala lini. (pp03)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.