Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng Ujicoba Mesin Pembersih Pipa Tenaga Nitrogen asal Korea

tenaga surya
Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng melakukan uji coba mesin pembersih pipa bertenaga nitorogen dari Korea Selatan Ssenypang Co Ltd di Jambatan Bankiangsidem, Rabu (13/4/2022). (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Sebuah perusahaan Korea Selatan Ssenypang Co Ltd yang bergerak di bidang penanganan air memperkenalkan teknologi berupa mesin pembersih saluran pipa air minum bertenaga nitrogen. Kehebatan mesin pembersih saluran pipa itu, diperkenalkan melalui uji lapangan berlokasi di Jembatan Bangkiangsidem, Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Rabu (13/4/2022).

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng dan Dewan Pengawas langsung hadir dalam acar tersebut.

Dalam sambutannya, Agus Suradnyana mengatakan, teknik pembersihan ini efektif, kerjasama akan dijalin dengan pihak perusahaan dari Korea Selatan tersebut. Ini sebagai bentuk upaya konkret yang dilakukan Perumda Tirta Hita Buleleng untuk menjaga belanja modal yang sudah ada. Jika dihitungan perusahaan, hal-hal seperti ini yang harus dijaga karena tidak membutuhkan belanja modal tambahan lagi.

“Tetapi bisa mendatangkan nilai setiap tahun untuk Perumda Tirta Hita Buleleng,” ujar Agus Suradnyana.

Kata Bupati, upaya ini juga akan memberikan kualitas air yang lebih baik lagi untuk pelanggan Perumda Tirta Hita Buleleng. Jika pembersihan pipa ini bisa berjalan efektif, tentu kualitas air akan meningkat. Nilai lebih juga bisa didapatkan Perumda Tirta Hita Buleleng dengan tanpa harus mengeluarkan belanja modal yang besar.

“Karena memang umur pipa kita sudah cukup tua, dan ini kita tahu bersama harganya kan luar biasa apalagi sampai enam dim,” imbuhnya.

Sementara Chief Executive Officer (CEO) Ssenypang Co Ltd Kim Byeong Jun mengatakan, penggunaan gas nitrogen merupakan teknologi yang terbaru dan tercanggih untuk pembersihan saluran pipa. Gas nitrogen yang digunakan adalah gas nitrogen tingkat tinggi untuk membersihkan kondisi dalam pipa. Dalam demonstrasi kali ini, panjang saluran pipa adalah 4,2 kilometer. Terbentang dari Jembatan Bangkiangsidem, Desa Padangbulia ke reservoir yang ada di Lingkungan Bantang Banua, Kelurahan Sukasada, Kecamatan Sukasada.

“Saluran pipa ini sudah ada sejak tahun 1982. Ini yang akan kita bersihkan hari ini,” ujarnya.

Disebutkan gas-gas nitrogen bertekanan tinggi disambungkan ke mesin dan mengkonversinya menjadi tekanan rendah. Gas dalam tekanan rendah masuk ke dalam pipa dan akan menciptakan daya gesek serta kecepatan dimana dapat membersihkan kotoran di dalam pipa. Sebelumnya terlebih dahulu dilakukan pengosongan pipa.

“Setelah air dikosongkan dari pipa sehingga pipa  kering kami akan melanjutkan ke proses pembersihan. Dari situ kami akan mengatur tekanan gas yang masuk ke dalam pipa untuk pembersihan,” ungkap Kim Byeong Jun.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng I Made Lestariana  menyebut seandainya menggunakan metode ini bagus dan efektif, tentu dapat diadopsi untuk lokasi percontohan. Nanti bisa dilanjutkan oleh perusahaan air minum lainnya. Dengan penerapan teknologi bisa menekan belanja modal. Mengingat pemeliharaan pipa menyedot belanja modal yang cukup besar. Saluran pipa sudah ada sejak tahun 1982. Sudah banyak yang bocor dan berkerak.

“Kalau mengganti pipa sangat besar biayanya. Jadi ini salah satu langkah untuk membersihkan pipa. Ini juga bisa mendeteksi kebocoran pada pipa. Karena jika ada yang bocor, gas yang melewatinya akan keluar,” tandasnya. (625) 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.