Pertama Kali, 30 Desa Wisata se-Floratama Gelar Rakor di Kampung Adat Pajoreja

desa adat pajoreja
Kampung Adat Pajoreja. (ist)

NAGEKEO | patrolipost.com – Pertama kali 30 Desa Wisata di kawasan Flores, Lembata, Alor, dan Bima (Floratama) mengikuti Rakor Desa Wisata Floratama 2023 di Kampung Adat Pajoreja, Desa Ululoga- Kecamatan Mauponggo, Nagekeo, dari  6 hingga 9 Maret 2023.

Pelaksanaan rakor desa wisata tersebut merupakan hasil kerja sama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Nagekeo. Rakor tersebut mengusung tema “Menuju Desa Wisata Mandiri, Berkelanjutan, dan Berdaya Saing Wisata”.

Bacaan Lainnya

Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dalam keterangan tertulis menjelaskan, ide menggelar Rakor di desa wisata sebenarnya sudah dibahas sejak Januari 2020 lalu saat launching Pajoreja sebagai Desa Digital oleh Kemendes PDTT, namun terkendala situasi pandemi Covid-19.

“Penyelenggaraan Rakor di desa sebenarnya adalah bentuk inovasi MICE yang kami lakukan di kawasan Floratama,” ungkapnya.

Shana melanjutkan, banyak manfaat yang bisa diperoleh desa melalui MICE karena dengan menjadi tuan rumah dan semakin banyak kegiatan yang diselenggarakan dapat makin menggerakkan ekonomi masyarakat yang pada akhirnya menjadikan desa lebih mandiri karena terbukanya lapangan pekerjaan.

Ia berharap penyelenggaraan Rakor itu dapat mengonsolidasikan kebutuhan desa-desa wisata setelah melakukan berbagai webinar yang dilaksanakan secara rutin oleh BPOLBF, sehingga ke depannya antara desa wisata di kawasan Floratama mampu membangun kemitraan yang lebih kuat.

“Ke depannya, desa wisata Floratama yang telah diintegrasikan dalam 1 travel pattern, akan diintegrasikan juga ke dalam Floratama Travel Pass sesuai dengan kapasitas tematik dari masing-masing desa. Kami akan lakukan promosi secara spesifik, sehingga desa-desa dapat terhubung langsung dengan TA/TO yang ada di Floratama,” jelasnya.

Ia mengatakan, Kampung Adat Pajoreja, Desa Ululoga, ditunjuk untuk mempromosikan Desa Wisata di Nagekeo terutama karena Nagekeo memiliki keunggulan pariwisata yang selain menawarkan landscape alam dan keunikan, serta orisinalitas budayanya, juga menawarkan banyak wisata experience dan kuliner dari perkebunan rempah seperti cengkeh, pala, dan vanili.

Sementara itu Bupati  Nagekeo, Yohanes Don Bosco Do menjelaskan, kegiatan rakor desa wisata merupakan kali pertama diadakan di desa dan dihadiri oleh banyak peserta dari berbagai desa lainnya.

“Ini merupakan kali pertama di mana ada Rakor yang diselenggarakan di desa dan dihadiri oleh peserta dari berbagai desa lainnya. Kami antusias Pajoreja menjadi tuan rumah kegiatan ini. Dengan jumlah kunjungan yang besar, potensi spending money di Nagekeo sudah pasti bergerak terutama untuk akomodasi, transportasi, kuliner, dan pusat oleh-oleh khas Nagekeo,” ungkap Don Bosco.

Kepala Desa Ululoga, Petrus Leko menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Nagekeo yang berperan penting dalam mempersiapkan penyelenggaraan rakor di Desa Ulogo tersebut.

“Bersama BPOLBF dengan dibantu Pemkab Nagekeo, dan seluruh masyarakat Desa Ululoga, kami mempersiapkan secara maksimal semua hal untuk mendukung kelancaran Rakor Floratama. Mulai dari akses jalan masuk ke kampung, ketersediaan air bersih, listrik, homestay, hingga lokasi Rakor. Setiap warga desa juga kami beri peran masing-masing,” ungkap Petrus Leko.

Diketahui, selama Rakor berlangsung dan dengan lebih dari 100 orang yang berkunjung, Pajoreja menyiapkan 22 homestay dengan kapasitas 40 kamar tidur, dan 45 buah tempat tidur.

Selain itu, berbagai produk olahan pangan khas lokal juga disiapkan selama Rakor berlangsung, antara lain sirup dan manisan pala, kerupuk ketela, dan moke. (pp04/334)

Pos terkait