Persiapan 90 Persen, Gianyar Siap Memukau di PKB

gianyar 33333
Salah seorang duta Pesta Kesenian Bali (PKB) Kabupaten Gianyar terus latihan intensif bersama tim, agar tampil maksimal. (kominfo/abg)

GIANYAR | patrolipost.com – Duta Pesta Kesenian Bali (PKB) Kabupaten Gianyar terus melakukan persiapan agar dapat tampil maksimal dalam pergelaran PKB bulan Juni mendatang.

Koordinator Duta Kabupaten Gianyar, Anak Agung Gede Ngurah Agung yang juga Pejabat Fungsional Pamong Budaya di Dinas Kebudayan Kabupaten Gianyar mengatakan, Duta Kabupaten Gianyar siap tampil maksimal dalam PKB XLIV tahun 2022 kali ini.

“Duta Kabupaten Gianyar telah siap tampil maksimal tahun ini. Dengan persiapan yang matang dari bulan Februari lalu hingga kini progresnya telah 90 persen,” ujarnya saat ditemui di Kantor Disbud Gianyar, Senin (30/5).

Terlebih dikatakannya semua duta telah dilakukan uji coba sehingga target juara dalam kesenian yang dilombakan bukan hal yang mustahil untuk diraih.

“Dengan persiapan yang kita lakukan, optimis target juara bisa diraih. Dalam parade juga kita optimis tampil terbaik,” imbuhnya bersemangat.

Bahkan I Nyoman Gembira Koordinator umum parade Gong Kebyar Duta Kabupaten Gianyar menyebutkan persiapannya telah mencapai 95 persen. Dimana dalam parade Gong Kebyar Dewasa dikatakannya akan membawakan 3 tabuh kreasi.

“Gong Kebyar Dewasa akan membawakan 3 materi. Tabuh Kreasi Mirah Banyu, Tabuh Kreasi Ki Pasung Grigis, dan Pragmentari Ki Tunjung Tutur,” paparnya.

Diceritakannya Tabuh Kreasi Ki Pasung Grigis diangkat dari cerita Kerajaan Bedahulu. Dimana mahapatihnya bernama Ki Pasung Grigis yang tinggal di Banjar Tengkulak Kelod.

Ki Pasung Grigis sendiri merupakan panglima perang Kerajaan Bedahulu. Karena sumpah palapa yang digaungkan Mahapatih Gajah Mada yang ingin menyatukan nusantara namun kewalahan saat mengalahkan Ki Pasung Grigis.

Karena jiwa ksatria yang dimiliki Ki Pasung Grigis ia rela diikat dan dibawa ke tanah Jawa asalkan tujuannya untuk menyatukan nusantara demi kesejahteraan rakyat.

Ditekankannya makna dari cerita tersebut bahwa sebagai pemimpin harus berani berkorban demi kesejahteraan masyarakatnya.

“Makna yang bisa diambil dari cerita tersebut hendaknya sebagai pemimpin kita berani mengorbankan diri demi kepentingan masyarakat bahkan negara,” jelasnya.

“Jangankan badan, jiwapun akan dikorbankan demi negara,” pungkasnya.

Gianyar sendiri akan mengirimkan 12 dutanya untuk dilombakan dalam pesta kesenian terbesar di Bali tersebut. Gianyar juga mengirimkan berbagai kesenian seperti gong kebyar, dramatari, dan kesenian lainnya untuk tampil memukau di Art Center Denpasar. (kominfo/abg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.