Perhiasan Warga Batur Digasak Pelaku Hipnotis, Kerugian Ratusan Juta

pencurian
Petugas Kepolisian melakukan olah TKP kasus pencurian di Banjar Toya Bungkah, Desa Batur, Kecamatan Kintamani. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Aksi pencurian oleh pelaku hipnotis terjadi di rumah milik Ni Jero Wartini, warga Banjar Toya Bungkah, Desa Batur, Kecamatan Kintamani. Jero Wartini kehilangan emas dan uang tunai dengan total kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto SH MH saat dikonfirmasi membenarkan terjadi kasus pencurian di rumah milik Jero Wartini. Korban kehilangan perhiasan emas berat 200 gram dan uang tunai Rp 5 juta. Perhiasan dan uang tersebut disimpan di almari.

Bacaan Lainnya

Disampaikan Kapolsek, kejadian tersebut terjadi pada Kamis (10/11/2022) lalu. Yang mana bermula Jero Wartini bertemu seseorang Bernama Ibu Tania. Ibu Tania disebut sedang mencari lahan untuk disewa di wilayah tersebut. Keduanya kemudian berjani ketemuan di rumah.

“Saat di rumah korban mereka ngobrol sampai akhirnya Ibu Tania mengaku bisa melakukan penerawangan di rumah tersebut,” kata Kompol Ruli, Sabtu (12/11/2022).

Dikatakan Ibu Tania bahwa di rumah tersebut ada yang mengganggu yang disebabkan hal mistis. Kemudian  Ibu Tania menyuruh Jero Wartini untuk pulang ke rumah yang ada di Banjar Toya Bungkah. Sesampai di rumah tersebut, Jero Wartini diminta untuk menaruh barang berharga di dalam almari. Selanjutnya itu Jero Wartini disuruh untuk membersihkan diri (melukat) di sumber air yang disucikan di masyarakat setempat.

“Di lokasi melukat (membersihkan diri) ada 11 pancuran. Setiap pancuran, Jero Wartini harus membersihkan diri selama 10 menit,” ungkapnya.

Setelah melakukan pembersihan, Jero Wartini diminta untuk menunggu di sebuah warung. Namun sudah 1,5 jam menunggu, Ibu Tania tidak kunjung datang. Jero Wartini lantas pulang ke rumah di Toya Bungkah. Kemudian saat sampai di rumah, perhiasan dan uang tunai yang disimpan di almari sudah raib.

Kompol Ruli menyebutkan kemungkinan korban kena hipnotis. “Korban seperti terkena hipnotis. Korban menuruti setiap perkataan Ibu Tania. Saat itu anak korban disuruh membeli dupa ke warung sehingga rumah dalam keadaan sepi,” jelasnya.

Kompol Ruli pun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada. Masyarakat agar tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal. “Terkait penanganan kasus ini, kami masih melakukan penyelidikan,” imbuhnya. (750)

Pos terkait