Penyandang Disabilitas Diantar Jemput untuk Vaksinasi Covid-19

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta serahkan bantuan paket sembako kepada penyandang disabilitas usai  jalani vaksin. (ist)

BANGLI | patrolipost.comVaksinasi Covid-19 bagi penyandang disabilitas dilaksanakan di SMAN 2 Bangli di Kelurahan Kubu, Bangli, Kamis (2/9/2021). Para disabilitas disuntik vaksin Sinopharm.

Penyandang disabilitas diantar jemput oleh petugas dari masing-masing perangkat daerah. Jalannya vaksinasi bagi disabilitas mendapat pemantauan langsung Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta.

Bacaan Lainnya

Menurut Bupati Sedana Arta, kegiatan vaksinasi bagi penyandang disabilitas dipusatkan di dua lokasi yakni di SMAN 2 Bangli dan SMAN 1 Kintamani.

Kata bupati dari PDI-P ini  adapun sasaran vaksinasi sebanyak 577 orang. Dimana 403 orang mengikuti vaksinasi di SMAN 2 Bangli dan 174 orang di SMAN 1 Kintamani.

“Vaksinasi di SMAN 2 Bangli melayani warga dari Kecamatan Bangli, Susut dan Tembuku,” sebutnya.

Diakui, vaksinasi serentak bagi disabilitas memang baru pertama dilaksanakan. Namun sudah ada disabilitas yang menjalani vaksinasi di banjar/desa masing-masing. Bupati asal Desa Sulahan Kecamatan Susut ini menyampaikan nantinya akan dilakukan penyisiran untuk penyandang disabilitas yang belum terjangkau atau belum mendapatkan vaksin. 

Disinggung soal capaian vaksinasi di Bangli, Bupati Sedana Arta menjelaskan, pelaksanaan vaksin tahap 1 di Kabupaten Bangli sudah berjalan sebanyak 85 persen  ke atas, sedangkan vaksin tahap 2 baru mencapai 48 persen.

“Ini karena memang dari time skedulenya baru seperti itu, tapi terus akan dilaksanakan sampai warga masyarakat Kabupaten Bangli 100% tervaksin,” kata mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Bangli, I Wayan Karmawan mengatakan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi terutama bagi penyandang disabilitas, Bupati mengintruksikan agar OPD melakukan antar jemput warga. Masing-masing perangkat daerah mendapat pembagian di sejumlah Desa.

“Dinas mendapat pembagian di desa. Dinas bertugas untuk melayani penjemputan dan mengantar kembali ke rumah warga,” jelasnya. 

Disinggung jumlah penyandang disabilitas, Wayan Karmawan mengatakan sekitar 2.000 orang. Sedangkan untuk penyandang disabilitas yang sudah layak divaksin, pihaknya mengaku masih terus melakukan pendataan. Pasalnya, warga disabilitas juga sudah ada yang divaksin di desa. 

Di sisi lain, usai menjalani vaksinasi warga disabilitas tersebut mendapat paket sembako. “Paket sembako dari Provinsi. Begitu selesai menjalani vaksin, warga diberikan sembako,” jelasnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.