Pemkab Bangli Gratiskan Biaya Perawatan Pasutri Korban Jalan Putus

ketut pegeh
Kondisi I Ketut Pageh yang masih menjalani perawatan di RSU Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Kejadian putusnya jalan provinsi, tepatnya di ruas jalan di Jalan Airlangga, Kelurahan Cempaga, Kecamatan/Kabupaten Bangli  pada Sabtu (8/10) selain merengut 3 korban jiwa juga tiga orang korban luka-luka. Korban luka ini merupakan satu keluarga yakni ayah, ibu dan anak.

Korban selamat kini masih menjalani perawatan di RSU Bangli. Di sisi lain pemerintah daerah mengratiskan seluruh biaya perawatan. Ketiga korban selamat yakni  I Ketut Pageh (34), Ni Nyoman Lestari (30), dan Kadek Wahyu Putra (5), asal Banjar Kedui, Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku, Bangli.

Bacaan Lainnya

Wadir Pelayanan RSU Bangli, I Made Naris Pujawan mengatakan, pada Sabtu (8/10) pihak RSU Bangli menerima 6 korban akibat jalan putus di Kelurahan Cempaga. Dari jumlah tersebut ada 3 orang selamat. Ketiganya merupakan satu keluarga.

Setelah diambil tindakan medis, satu orang sudah diperbolehkan pulang. “Kondisi anak mengalami luka terbuka, sudah dilakukan perawatan di IGD dan sudah diperbolehkan pulang,” ungkapnya, Minggu (9/10/2022).

Sedangkan untuk kedua orangtuanya masih dalam perawatan. Korban mengalami patah tulang tertutup pada tulang rusuk.

“Saat ini pasangan suami istri kondisinya sudah mulai membaik, selain itu pihak rumah sakit akan menyiapkan spesialis kejiwaan untuk menangani trauma yang dialami para korban,” ungkap dokter asal Kelurahan Bebalang ini.

Disinggung biaya perawatan, kata Made Naris, biaya perawatan digratiskan.  “Seluruh pembiayaan korban digratiskan. Biaya ditanggung Pemerintah Kabupaten Bangli,” jelasnya.

Di sisi lain, korban selamat Ketut Pageh mengaku masih alami  trauma atas kejadian yang menimpa keluarganya. Bahkan setiap memejamkan mata langsung ingat musibah tersebut.

“Baru pejamkan maka sudah langsung ingat lokasi yang hampir merengut nyawa kami itu,” ungkapnya.

Diceritakan, saat kejadian anaknya sempat bertanya apakah mereka akan mati di sana. Karena pertanyaan tersebut, Ketut Pageh menjadi semangat untuk keluar dari mobil. Agar bisa keluar dirinya memukul-mukul kaca mobil.

Nyoman Lestari mengatakan bahwa saat itu dirinya terbantu pencahayaan dari mobil Terios yang juga jatuh di lokasi. Lampu mobil tersebut masih dalam keadaan menyala. Nyoman Lestari berteriak meminta pertolongan sampai akhirnya petugas Kepolisian dan warga membantu evakuasi.

“Saya berupaya mencari posisi yang lebih aman. Berkat lindungan dari Sang Pencipta kami bisa selamat semuanya,” sebut Nyoman Lestari. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.