Pemerintah Desa Siru Gandeng KPU Gelar Sosialisasi Pemilu

Suasana sosialisasi pendidikan pemilih di Desa Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (20/11/2019).

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih dan pemahaman warga, khususnya pemilih pemula tentang Pemilihan Umum (Pemilu), Pemerintah Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manggarai Barat, untuk melakukan sosialisasi Pendidikan Pemilih di kantor Desa Siru, Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, Rabu (20/11/2019).

Sosialisasi Pendidikan pemilih menjadi sangat penting dalam penyelenggaraan Pemilu, hal ini untuk menjawab tantangan dan persoalan yang kerap terjadi pada setiap penyelenggaraan Pemilu. Seperti belum maksimalnya tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak suaranya.

Bacaan Lainnya

Kris da Somerpoes, anggota Komisioner KPU Manggarai Barat, mengapresiasi tingkat partisipasi pemilih masyarakat Desa Siru, bila dibandingkan dengan beberapa desa yang ada di Kecamatan Lembor.

“Tingkat partisipasi pemilih tidak hanya diukur dari kehadiran pada hari pencoblosan, tapi tingkat partisipasi masyarakat juga bisa diukur ketika masyarakat menyampaikan gagasan-gagasan, kritik dan saran terhadap penyelenggara Pemilu. Ini yang saya tangkap pada sesi diskusi hari ini bersama masyarakat Desa Siru,” ungkap Kris.

Sumardi, Kepala Desa Siru dalam sambutanya mengatakan, pendidikan pemilih menjadi jantung penyelenggaraan Pemilu untuk menciptakan pemilih yang rasional, yakni pemilih yang menentukan pilihannya bukan karena adanya tekanan, maupun politik uang, melainkan memilih karena visi, misi, dan program calon yang akan dipilihnya.

“KPU sebagai penyelenggara pemilu berperan bagaimana menjadikan pemilih memahami, bahwa Pemilu merupakan  proses demokrasi pergantian kepemimpinan. Pendidikan pemilih juga untuk “memberdayakan” para pemilih agar tidak sekadar menjadi objek yang mudah dimanipulasi dan dimobilisasi. Melainkan menjadi subjek yang dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses Pemilu dan demokrasi,” Jelas Sumardi.

Muhammad Yusron, salah seorang pemilih pemula, merasa senang dengan sosialisasi pendidikan pemilih, karena ia banyak mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan. Siswa kelas XII MA Jabal Nur Watu Lendo, Desa Siru ini mengatakan, dari sosialisasi ini dirinya bisa memahami banyak hal tentang demokrasi dan Pemilu. (334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.