Pembangunan GOR Bangli Masih Tahap Perluasan Lahan

bupati sedana arta
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Rencana Pemkab Bangli untuk membangun Pusat Prasarana Olahraga Kabupaten Bangli atau Gelanggang Olahraga (GOR) yang  berlokasi di Banjar Belungbang, Kelurahan Kawan, Bangli terus berlanjut.

Sesuai sekejul tahun 2023 akan dilakukan pemerataan lahan. Namun untuk bisa membangun lintasan atletik berstandar nasional/internasional di dalam GOR tersebut, sehingga anggaran penataan lahan dilakukan penggeseran untuk mengoptimalkan penambahan pengadaan lahan sehingga totalnya mencapai 7 hektar. Hal ini diutarakan Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, Senin (31/7/2023).

Bacaan Lainnya

Menurut Sedana Arta, dari anggaran Rp 7 miliar yang telah diplot dalam APBD Bangli tahun 2023, awalnya sebagian akan dipergunakan pengadaan lahan sekitar  65 are dan untuk pemerataan lahan. “Anggaranya itu, kini dioptimalkan  untuk menambah pengadaan lahan seluas satu hektar sehingga total luasan lahan GOR  menjadi 7 hektar,” ujar Bupati Sedana Arta didampingi Kepala Bapeda, I Nyoman Mahardikan Udiana.

Kata Bupati Sedana Arta, dipastikan tahun 2024 proses pembangunan baru bisa dimulai. Untuk tahap awal diplot anggaran dari APBD Bangli sebesar Rp 42 miliar.

“Anggran untuk membangunan lapangan dan lintasan atletik, pembangunan GOR akan dilakukan bertahap,” sebutnya.

Adapun alasan penambahan lahan tersebut, mengacu hasil koordinasi dengan KONI Bali agar bisa membangun lintasan atletik berstandar nasional/ internasional.

“Sejauh ini, di Bali belum ada lintasan atletik berkelas nasional sehingga diharapkan jika Bali jadi tuan rumah PON, kejuaraan atletik bisa dilaksanakan di GOR Bangli,” tegasnya. Sementara untuk stadion lapangan bola, diakui, sesuai perencanaan belum bisa dibangun dengan standar internasional.

“Untuk lapangan bolanya, tidak berstandar. Yang berstandar adalah lintasan atletiknya,” jelasnya.

Bupati Sedana Arta juga menargetkan akan membangun GOR indoor di dalam kawasan pusat olahraga tersebut.

“Yang ke depan akan saya bikin bagus di sana adalah GOR indoor dengan kapasitas 8.000 sampai 10 ribu penonton. Kenapa GOR indoor dibangun lebih bagus, karena rencana ke depan supaya bisa dimanfaatkan untuk pagelaran konser berbayar,” urainya.

Menurutnya dengan demikian akan bisa menjadi sumber pendapatan daerah dari pajak tiket 15 persen.

Sementara Kepala Bappeda Bangli Nyoman Udiana Marhardika menambahkan, terkait pengadaan penambahan lahan GOR tersebut, tahapannya sudah melalui rapat dengan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Sebab, pemerintah tidak bisa menentukan nilainya.

“Semua berdasarkan aturan terkait pengadaan lahan yang sekarang semua sudah jelas. Dari aturan tersebut, tahun ini kita memilih pengadaan secara langsung, mengingat luasnya di bawah 5 hektar. Tapi mekanismenya yang menentukan nilai harganya adalah KJPP,” ujarnya.

Disebutkan pula, penambahan luas lahan ini, awalnya karena direncanakan membangun lapangan saja. Namun setelah dilakukan komunikasi dengan Ketua KONI Bali, ternyata di Bali tidak mempunyai lintasan berstandar nasional. Sekalian itu, juga bakal dibangun GOR indoor.

“Mumpung sekarang belum dibangun, sehingga kita harapkan dengan penambahan lahan ini nantinya kita memiliki GOR berstandar nasional,” jelasnya.

Setelah dilakukan pergeseran anggaran penataan lahan, anggaran penambahan lahan seluas 1 hektar tersebut telah disiapkan sebesar Rp 7 miliar.

“Untuk anggaran pengadaan lahan tersebut telah disiapkan Rp 7 miliar lebih. Cuma nilainya belum, karena masih menunggu KJPP,” jelasnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.