Pawai Batal, Ogoh-ogoh Desa Adat Cempaga Disimpan untuk Even Lain

Ogoh-ogoh mesaput di Balai Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga, Bangli.

BANGLI | patrolipost.com – Desa  Adat Cempaga, Kelurahan Cempaga Bangli rencananya akan melaksanakan pawai ogoh-ogoh. Namun setelah turun instruksi dari Gubernur Bali, akhirnya pawai ogoh-ogoh pada  malam pengrupukan yang melibatkan  tujuh banjar adat dibatalkan. Akhirnya,  ogoh-ogoh  yang sudah siap diarak disimpan di masing-masing balai banjar untuk suatu saat digunakan di even lain.

Bendesa  Adat Cempaga, I Wayan Nyepek  mengatakan, sebelum  turunnya instruksi Gubernur  No 267/01-B/HK 2020 tertanggal 20 Maret 2020  tentang  pelarangan pengarakan ogoh-ogoh rencananya  untuk pengarakan ogoh-ogoh dilakukan di wewidangan  banjar masing-masing  saat pengrupukan. Desa Adat Cempaga sendiri membawahi Banjar Brahaman Bukit, Puri Bukit, Pekuwon, Gunaksa, Cempaga, Pande dan Brahmana Pande.

Bacaan Lainnya

“Memang awalnya untuk pengarakan ogoh-ogoh dilakukan di wewidangan masing- masing banjar,” jelas Wayan Nyepek, Minggu (22/3/2020).

Menyikapi turunnya instruksi Gubernur tersebut  pihaknya langsung menggelar paruman. Dalam paruman yang dihadiri  para Pecalang dan Ketua Seka Teruna Teruni se-desa adat Cempaga  tersebut telah disampaikan prihal pelarangan pawai ogoh- ogoh dalam upaya  pencegahan penyebaran virus Corona.

“Dalam paruman kami berikan kesempatan  kepada perwakilan masing-masing banjar untuk menyampaikan pendapatnya  memang awalnya ada yang  ingin parade dilaksanakan,” jelas  Wayan Nyepek.

Namun setelah diberi pemahanan terkait masalah keselamatan bersama  dan untuk ogoh-ogoh yang terlanjur dibuat nantinya bisa digunakan pada event lainnya. “Ogoh- ogoh  nanti bisa ditampilkan pada event  HUT Kota Bangli  atau event lainya,” ujar Wayan Nyepek, sembari menambahkan setelah diberi pemahaman  akhirnya  sepakat  parade ogoh- ogoh di  desa adat Cempaga ditiadakan.

Di sisi lain  terkait pelarangan tersebut ogoh-ogoh yang siap akan diarak pada malam pengerupukan ditempatkan di balai banjar masing-masing. Untuk menghindari kerusakan ogoh-ogoh  tersebut dibungkus  dengan kain  dan plastik. Seperti ogoh-ogoh milik Banjar  Pekuwon, Kelurahan Cempaga  Bangli. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.